Catatan UKMP2DG: IKGMP

shape image

Catatan UKMP2DG: IKGMP

IKGMP

  • Levels of Evidence

    • Cara cari literature
      1. reliable :

        Cari nama jurnal – Scimago jr.com – melihat Q berapa – pake Q1 atau Q3

      2. level of evidence :

        Berdasarkan level of evidence : piramida makin ke atas level of evidence makin tinggi yaitu metaanalysis & systematic review

      3. Analisis PICO (population, intervention, comparison, outcome)

        • Population : yg diamati (subjek penelitian)
        • Intervention : perlakuan/intervensi/eksposure thd subjek
        • Comparison : perbandingan variabel yg dibandingkan
        • Outcome : perbandingan hasil intervensi
  • Kelompok usia menurut WHO yg hrs diamati (path finder survey):

    • tujuan path finder survey : u/ mempersingkat waktu survey & menentukan sampel/subjek yg perlu diamati sesuai tujuan penelitian
    • bila ditanya jumlah sampel maka hitung saja jumlah kelompok usia yg masuk dlm kategori WHO

    5 kelompok utama Pathfinder Survey WHO

    • 5 tahun

      • Primary dentition

      Usia 5 tahun menggambarkan level karies di periode gigi sulung dan keadaan gigi dan mulut dari populasi yang memiliki pengetahuan setaraf anak usia sekolah.

    • 12 tahun

      • standar untuk surveilance anak

      Usia 12 tahun digunakan dalam sample untuk menggambarkan keadaan kesehatan gigi dan mulut di periode awal gigi permanen pada populasi yang memiliki pengetahuan setaraf usia sekolah menengah.

    • 15 tahun

      • prevalensi karies dan periodontal di remaja

      Usia 15 tahun menggambarkan kesehatan gigi dan mulut populasi yang sudah terpapar 3-9 tahun oleh faktor-faktor yang menyebabkan karies dan penyakit jaringan keras

      maupun lunak rongga mulut. Pada kelompok usia ini juga dapat diketahui awal perjalanan penyakit periodontal.

    • 35-44 tahun

      • standar surveilance dewasa

      Usia 35-44 tahun menggambarkan keadaan kesehatan gigi dan mulut di orang dewasa pada paparan tingkat lanjut faktor-faktor yang dapat menyebabkan karies serta dapat menggambarkan keadaan jaringan periodontal pada usia dewasa. Kelompok usia ini juga menggambarkan kualitas pelayanan kesehatan yang ada di suatu masyarakat.

    • 65-74 tahun

      • manifestasi oral sepanjang hidup

      Usia 65-74 tahun digunakan untuk menggambarkan keadaan kesehatan gigi dan mulut serta perkembangannya selama orang tersebut hidup. Keadaan pada kelompok ini dapat menggambarkan kualitas dan dampak lanjutan dari sebuah sistem pelayanan kesehatan.

Problem solving cycle : hrs tau masalahnya dulu (analisis identifikasi masalah) – survey awal (melibatkan semua kelompok survey WHO) – menentukan prioritas masalah – penetapan tujuan – rencana operasional (alternative pemecahan masalah, pengorganisasian, koordinasi, planning) – pelaksanaan / actuating – monitoring – evaluasi (hrs menentukan indicator keberhasilan)

Desain penelitian :

  • Arah :

    • Prospective (arah ke depan) : subjek yg digunakan yg belum sakit/sehat yg nanti akan trs diamati smpe punya penyakit
    • Retrospective (arah ke blkg) : subjek yg digunakan yg sudah sakit; menggunakan rekam medis
  • Perlakuan / intervensi :

    • Observasi (hanya mengamati subjek penelitian; wawancara)
      • Cross sectional : diambil hanya detik itu saja (data diambil 1 kali) & dilakukan ketika peneliti menemui keterbatasan (6M : man, money, material, machine/teknologi, method, market)
      • Case control : mengamati dg membandingkan beberapa kelompok di saat itu saja (cari yang udah sakit)
      • Cohort : study longitudinal / pengamatan bukan di hari itu aja bisa berhari2 (cari yang belum sakit)
    • Eksperimental (memberikan intervensi thd subjek penelitian)
      • Pre eksperimental : eksperimen yg dilakukan merupakan penelitian pendahuluan (pilot study) terkait dg aspek novelty (keaslian) / blm ada literature yg melakukan penelitian yg sama
      • Quasi (semu) : penelitian secara in vivo pada objek penelitian (hewan uji/manusia) disebut semu karna ada resiko bias, validitas rendah
      • True : penelitian secara in vitro (di laboratorium dg sel uji seperti bakteri, virus, jamur)
        • hasil lebih valid & akurat dibandingkan quasi, bias rendah
  • Tujuan

    • Deskriptif : hanya menggambarkan kondisi (tidak menghubungkan antar variabel)
    • Analytic/correlation : melihat hubungan antar variabel
  • double blind : kedua subjek penelitian tidak mengerti maksud penelitian

  • single blind : salah satu subjek tidak mengerti maksud penelitian

  • Jenis variabel :

    1. Bebas / independent : bebas perlakuan

      eg: pen

    2. Terikat / dependent : hal/perubahan yg diamati

    • Koefisien korelasi (r)

      +: hasilnya sebanding (bebas dan terikat sama2 naik)

      -: hasilnya berbanding terbalik

      0-0,199: korelasi sangat lemah

      0,2-0,399 korelasi lemah

      0,4-0,599 sedang

      0,6-0,799 korelasi kuat

      0,8-1 sangat kuat

  • Teknik Sampling

    Teknik sampling u/ mempermudah peneliti mengamati populasi (subjek penelitian)

    • Probability sampling / random sampling : tiap org dlm populasi punya kemungkinan/kesempatan yg sama u/ terpilih mjd subjek penelitian (ada sample frame)
      • Simple random : scr acak tanpa aturan/urutan/karakteristik tertentu
      • Systematic : menetapkan sistem tertentu dlm pemilihan sampel
      • Stratified : dipilih berdasarkan tingkatan tertentu yg ada di masyarakat (missal : pendidikan)
      • Cluster : diambil bebrerapa sampel di tiap wilayah
      • Multi stage : gabungan >1 teknik probability sampling
    • Non probability sampling / non random sampling : tiap org dlm populasi tidak punya kemungkinan/kesempatan yg sama u/ terpilih mjd subjek penelitian (tidak ada sample frame)
      • Purposive/judgement : memilih dg kriteria tertentu (kriteria inklusi)
      • Convenience/accidental/insidental : tidak sengaja, kaya iseng
      • Quota : penekanan jumlah
      • Panel : kaya purposive tp berdasarkan kesepakatan banyak peneliti
      • Snowball : member get member

Uji Statistik

  • Skala pengukuran :

    • Numeric (dinyatakan dg angka)
      • Rasio (hasilnya 1 nilai, misal tinggi badan) 0 nya mutlak, jumlah bakteri, DMFT (dasar dmft itu rasio, bisa diubah jadi kategorik)
      • Interval (hasilnya range/rentang, misal rata2 tinggi badan) 0 nya gada makna, misal suhu ruangan
    • Kategorik (tidak dpt dinyatakan dg angka, bisa disimbolkan saja dg angka)
      • Ordinal : antara 1 nilai dg nilai lain tidak setara/ada tingkatan (misal tingkat pengetahuan) tingkat pendidikan, derajat keparahan penyakit
      • Nominal : antara 1 nilai dg nilai lain sifatnya setara (tidak ada perbedaan tingkatan golongan darah, agama
  • Uji statistika :

    1. Comparative : perbandingan
    • Numeric :

      Liat ada brp kelompok yg dibandingkan

      • data masing2 sampel diambil 1x atau 2x (kl diambil 1x = data tidak berpasangan,
      • kl 1 orang yang sama diambil 2x = data berpasangan (BEFORE dan AFTER)
      • uji normalitas (saphiro wilk : sampel ≤50 &
      • Kolmogorov smirnov : sampel >50)
      • liat nilai signifikasinya (p <0,05 = distribusi tidak normal; p≥0,05 = distribusi normal) – uji statistika – parametric (distribusi normal) / non parametric (distribusi tidak normal)

      • 2 kel, tidak berpasangan, normal : independent t test
      • 2 kel, tidak berpasangam , tidak normal : mann whitney
      • 2 kel, berpasangan, normal : dependent t test / paired
      • 2 kel, berpasangan, tidak normal : Wilcoxon
      • 2 kel, tidak berpasangan, normal : one way anova

      • 2 kel, tidak berpasangan tidak normal : kruskal wallis

      • 2 kel, berpasangan, tidak normal : friedman

      • 2 kel, berpasangan, normal : two way anova/GLM repeate*>2 kel, tidak berpasangan, normal : one way anova

      • 2 kel, tidak berpasangan tidak normal : kruskal wallis

    Measurement

    • Kategorik

      Chi square

      tidak perlu normalitas

      ingin lihat variabel, kategorik:

      2 variabel mis proporsi mau dibandingkan → CHI SQUARE

    1. Korelasi : hubungan

    • koef korelasi (r) = (-1) sampai 1, bila nilainya makin jauh dari 0 maka korelasi makin kuat

      0-0,199 sangat lemah

      0,2 – 0,399 rendah

      0,4 - 0,599 : sedang

      0,6 – 0,799 kuat

      0,8 sangat kuat

      r bila (-) : berbanding terbalik (variabel independent turun maka variabel dependent naik) & bila (+) : sebanding/berbanding lurus (variabel independent naik maka variavel dependen jg naik)

      angka r : menunjukkan interpretasi korelasi

    • p

      p≥0,05 korelasi tidak berbeda bermakna

      p<0,05 perbedaan variabel/korelasi dari variabel berbeda bermakna scr statistic (berbeda bermakna)

  • Sensitifitas dan spesifitas

    • Sensitivitas : u/ menunjukkan apakah alat ukur bisa menunjukan hasil +

    • Spesifisitas : u/ menilai hasil dari alat ukur menunjukan hasil –

    • positif benar = hasil (+), penyakit (+)

    • negative benar = hasil (-), penyakit (-)

    • positif palsu = hasil (+), penyakit (-)

    • negative palsu = hasil (-), penyakit (+)

  • Capitation rate dan utilization ratio

    • unit cost : harga 1x perawatan

    • total visit freq : jumlah px datang/tahun

    • total populasi : total

  • Epidemiologi

    • Outbreak = kejadian luar biasa (penyakit tertentu yg blm pernah tjd sblmnya/kasus yg jmlhnya meningkat scr tiba2 dlm wkt singkat)

      Outbreak meluas (melibatkan seluruh belahan dunia) scr bersamaan = pandemic

    • Endemic= Kasus sudah pernah tjd dimana mana tp jmlh yg tinggi hanya di wilayah tertentu

    • Epidemic= Kasus pernah tjd dimana2 namun fluktuatif

  • Ukuran Frekuensi Masalah Kesehatan (Epidemiologi)

    • Insidensi= Jmlh kasus baru : jmlh populasi beresiko

      • insidensi u/ kasus epidemi

    • Attack rate dan case fatality rate

      • kasus outbreak & pandemic
      • attack rate : jmlh org yg terkena kasus luar biasa : jmlh populasi yg beresiko x100%
      • case fatality rate : jmlh kematian : jmlh kasus kejadian luarbiasa x100%

    • Jmlh kasus (lama & baru) : jmlh populasi = prevalensi

      • Point prevalence : prevalesnsi di satu wkt tertentu dg jmlh populasi di satu wkt tertentu

      • Periode prevalence : prevalensi total (periode tertentu) Contoh interpretasi prevalensi: 96% : 96 org mengalami karies di setiap 100 orang penduduk di populasi tsb

    • u/ kasus insidensi

      • Angka kematian total = jmlh total kematian : total populasi akhir tahun
      • Angka kematian kasar = jmlh total kematian : total populasi tengah tahun
      • Age specific mortality rate = jmlh kematian di kel usia tertentu : total populasi di kel usia tertentu

      Migrasi = selisih masuk dan keluar : jumlah populasi

  • Jenis cost :

    1. Fixed cost : jmlh biaya yg tiap bulan tidak mengalami perubahan (missal : biaya sewa, harga dental unit)
    2. Semi fixed / semi variable cost : (misal gaji pokok perawat + bonus bila px ramai)
    3. Variable cost : tiap bulan biaya yg vikeluarkan berbeda (misal bahan habis pakai)
  • Behavior

    • Teori perilaku sakit/ sick behaviour (nama lain : illness behavior) 🡪 (dtg ke dokter cuma waktu sakit aja dg tujuan untuk mendapat diagnosis)

    • Teori perilaku peran sakit/sick role behaviour (nama lain : diseases behavior) 🡪 (sudah terdiagnosis dan melakukan semua tindakan untuk kembali sehat)

    • TEORI PERILAKU SEHAT (biasanya orang ini yang rutin ke dokter gigi 6 bulan sekali untuk mengecek Kesehatan gigi nya sebelum sakit), teori ini dibagi berdasarkan orangnya :

  • Health Behaviour Theories

    • Intrapersonal 🡪 (perubahan perilaku seseorang mempengaruhi perilaku org lain)
      • HEALTH BELIEVE MODEL (teori faktor yg mempengaruhi perubahan perilaku seseorang) :

        • Perceived susceptibility : “kerentanan seseorang thdp penyakit”

          bagaimana seseorang menganggap dirinya rentan terkenan penyakit atau tidak. Contoh: seseorang saat mau ujian ngerasa ngga bisa, ngerasa rentan ngga lulus makanya sesorang belajar.

        • Perceived severity : “keparahan”, ketika seseorang mulai terkena penyakit & bertambah parah.

          Kalau orang sudah merasa sakit dan merasa belum separah itu seseorang tsb tidak akan ke dokter/ mencari pengobatan untuk mengubah perilaku yang ngga bagus jadi bagus

        • Perceived benefits : “keuntungan apa sih yang didapatkan kalau kita mengubah perilaku”.

          Atau kalau jadi sehat apasih keuntungan yang didapatkan, kalau orang udah tau keuntungan baru cenderung mengubah perilaku nya.

        • Perceived barriers : “Hambatan merubah perilaku”.

          semakin besar hambatan seseorang untuk mengubah perilakunya maka semakin susah orang untuk mengubah perilakunya.

        Faktor-faktor apa saja sih yang mempengaruhi perubahan perilaku seseorang 🡪 yang tadi nya ngga peduli sama Kesehatan jadi peduli sama kesehatan :

        Cues to actions : suatu peristiwa yang jadi pencetus untuk seseorang mengubah perilaku nya.

      • TEORI STAGE OF CHANGE MODEL (tahapan perilaku seseorang):

        Tahapan Untuk Sesorang Mengubah Perilakunya :

        1. Preconteplation : orang yg belum sadar dengan perilaku lamanya/ seseorang yang belum sama sekali atau kepikiran untuk mengubah perilaku nya yg salah.

        2. Contemplation : seseorang sudah mulai kepikiran kalau perilaku nya salah tapi belum ada nita untuk merubah perilakunya

        3. Preparation : mempersiapkan perubahan, seseorang yang mulai aktif mencari informasi untuk mendukung perubahan yang akan dia lakukan

        4. Action : “tindakan” mulai melakukan perubahan positif, setelah informasi terkumpul, pertama kalinya dia melakukan perubahan

        5. Maintance : tindakan yang awal nya dia lakukan dan berdampak baik untuknya, maka dari itu perilaku/tindakan yang pertama kalinya tadi menjadi sebuah kebiasaan.

        6. Relaps : balik lagi kebiasaan buruknya/fase bosan

      • Consumer Information Processing Model

    • Interpersonal: social cognitive theory
    • Komunitas (bagaimana komunitas perilakunya berubah) Intrapersonal 🡪 perilaku seseorang berubah
      • DIFUSSION OF INOVATION

        teori ketika mau terjun ke masyarakat, harus paham bahwa di masyarakat itu ada yang bisa menerima perubahan ada yang tidak bisa menerima perubahan, jadi kita tidak boleh idealis.

        • Ada 5 faktor yang mempengaruhi adopsi/perubahan :
          • Relative advantage : orang mau berubah kalau dia yakin kalau perubahan nya membawa keuntungan untuk dirinya.

          • Compatibility : “relevan dg norma Masyarakat”. apakah perubahan ini cocok atau sesuai tidak dengan norma- norma di Masyarakat

          • Complexity : “mudah diterima Masyarakat”. perubahan gampang dilakukan apabila sederhana perubahannya/tidak complex

          • Trialability : “bisa dicobaain atau tidak”. Memberikan experience (first impression), Seseorang mau berubah karena sudah pernah mencoba

          • Observability : perubahan yang bisa diamati. Bisa diliat org lain (menarik). Contoh : si A pake nokia tapi melihat teman-temannya seru menggunakan BBM yang pake hape BB, jadi si A ada keinginan untuk berubah menggunakan BB karena hasil observasinya dari teman- temannya yang menggunakan BB

            • 2,5% innovator (penemu sesuatu yg baru)
            • 13,5% early adaptor (keluarga/lingkungan terdekat innovator/kel pertama mengadopsi perubahan)
            • Early majority 34% (org fomo ingin mendapatkan value)
            • Late majority 34% (org fomo tp telat)
            • Laggards 15% (resisten thd perubahan/nyaman dg kebiasaan lama)
            1. Innovator : kelompok masyarakat yang mendedikasikan hidupanya untuk membuat atau menciptakan perubahan
            2. Early adopters : kelompok Masyarakat yang pertama kali yang mencoba untuk melakukan perubahan. Contoh : Kader Kesehatan
            3. Early majority : kelompok besar yang mengadopsi perubahan setelah early adopter. Contoh : teman- temannya kader Kesehatan
            4. Late majority : baru berubah ketika Sebagian besar orang sudah berubah/Masyarakat ketinggalan (fomo)
            5. Leggards : seseorang yang setiap tanpa perubahan/tidak mau berubah
  • Bradford Hill’s Causal Component Assesment

    Bradford Hills Kriteria/ Causal Component Assesment :

    1. Strength/kekuatan : semakin besar kekuatan hubungan nya semakin besar hubungan sebab akibatnya. Besarnya korelasi antara sebab dan akibat (koefisien korelasi)
    2. Consistency : hubungan sebab akibat ini bisa dibuktikan oleh beberapa penelitian
    3. Specificity : setiap penyakit pasti penyebab yang spesifik, 1 penyakit yang disebabkan oleh sebab yang spesifik.
    4. Temporarility : penyebab mendahului akibat. Penyebab muncul duluan baru ada akibat
    5. Biological gradient : besarnya paparan, semakin besar paparan yg diterima maka semakin besar juga org tersebut terkena penyakit
    6. Plausability : hub sebab akibat bisa dijelaskan mekanisme nya secara “masuk akal
    7. Coherence : “hub nya sesuai dg pengamatan empiris/berdasarkan pengalaman”.
    8. Experiment : hub sebab akibat nya bisa dibuktikan secara eksperimental
    9. Analogy : hub sebab akibat nya bisa dijelaskan dengan kasus yg lain
  • Hubungan Dokter-Pasien :

    Dokter center communication : komunikasinya focus sama kebutuhan dokter aja, focus sama diagnosis 🡪 yang dipentingkan adalah informasi yang terkait diagnosis 🡪 berkaitan sama diseases behavior

    Patient center communication : komunikasi lebih focus sama pasien nya, bikin pasien ini ngga nyaman, apakah pasien terganggu apa ngga, focus pada apay g dirasakan pasien, dan bagaimana subjektif pasien dalam mempresentasikan penyakit nya 🡪 berkaitan dengan illness behavior

  • Perilaku

    • Health (sehat) : kontrol ke dokter saat sehat (check up)
    • Sick/ilness (sakit) : dtg ke dokter saat sakit u/ menegakkan diagnosa
    • Sick role/disease (peran sakit) : usaha u/ sembuh (udah terdiagnosa)

  • Tahapan Illness Behavior

    • Symptom experience : gejala awal tnp mengganggu aktivitas
    • Assumption of sick role : gejala meningkat, aktivitas terhambat
    • Medical care contact : datang ke dokter
    • Dependent patient role : bergantung dg obat stlh dari dokter
    • Recovery rehabilitation : pemulihan
    • Sick Behavior (Symptom behavior 🡪 Assumption of sick role)
      • Symptom behavior : pasien mengalami gejala awal, tp pasien nya belum terganggu sama sekali
      • Assumption of sick role : rasa sakit nya semakin sakit. Contoh : ada anak rahang nya bengkak dan terasa sakit, anak tersebut tidak masuk sekolah)
    • Sick-Role Behavior (Medical care contact 🡪 Dependent patien role 🡪 Recovery rehabilitation)
      • Medical care contact : ketika sudah menemui dokter untuk mendiagnosis apasih kelainan yg dialaminya
      • Dependent patien role : pasien sudah dikasi edukasi oleh dokter/kenyamanan px tergantung sama perawatan oleh dokter
      • Recovery rehabilitation : setelah pasien merasa lebih baik/sehat
  • Bradshaw’s Taxonomy of Need :

    1. Felt Need ▯ kebutuhan nya baru dirasakan oleh individu/Masyarakat, tp blm ada tindakan pemenuhan kebutuhan
    2. Expressed ▯ kebutuhan yg sudah dinyatakan oleh tindakan
    3. Normative ▯ kebutuhan yg dinyatakan oleh ahli, based on professional judgment
    4. Comparative ▯ ada perbandingan
  • Quality of life :

    Kualitas hidup yg berkaitan kesehatan secara umum Kualitas hidup yg berkaitan Kesehatan mulut

    Ada 4 dimensi quality of life :

    1. Dimensi fungsi ▯ membicarakan apakah fungsi tsb bisa berjalan sesuai dengan fisiologinya atau tidak bisa berjalan normal atau tidak

    2. Dimensi Pengalaman Nyeri ▯ presepsi nyeri seseorang bisa berbeda-beda, biasanya di soal ada perbandingan rasa nyeri yg dulu sama yg sekarang

    3. Dimensi Psikis ▯ gangguan dimensi kesehatan scr umum/rongga mulut yg bisa mengganggu psikologi seseorang (mengganggu trhdp dirinya sendiri)

    4. Dimensi Sosial ▯ gangguan dimensi kesehatan scr umum/rongga mulut yg bisa mengganggu hubungan dia dengan orang lain (temen nya ngga ada yg mau nemenin)

  • Service quality aspect :

    1. Realibility ▯ bisa diandalkan krn konsisten
    2. Responsiveness ▯ “cepat tanggap”. Contoh : seseorang merasakan ngilu makan dokter nya langsung cepat menangani
    3. Empathy ▯ empati
    4. Tangible ▯ pelayanan nya bersifat nyata. Tindakan nya bisa dilihat secara nyata langsung ada solusinya tanpa dilempar-lempar.
    5. Assurance ▯ dalam memberikan pelayanan kita harus bisa memberikan rasa aman kepada pasien
  • SJSN diselenggarakan berdasarkan pada 9 (sembilan) prinsip:

    1. Kegotong-royongan; prinsip kebersamaan antar peserta dalam menanggung beban biaya jaminan sosial, yang diwujudkan dengan kewajiban setiap peserta membayar iuran sesuai dengan tingkat gaji, upah atau penghasilannya.
    2. Nirlaba; prinsip pengelolaan usaha yang mengutamakan penggunaan hasil pengembangan dana untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh peserta.
    3. Keterbukaan; prinsip mempermudah akses informasi yang lengkap, benar dan jelas bagi setiap peserta.
    4. Kehati-hatian; prinsip pengelolaan dana secara cermat, teliti, aman dan tertib.
    5. Akuntabilitas; prinsip pelaksanaan program dan pengelolaan keuangan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
    6. Portabilitas; prinsip memberikan jaminan yang berkelanjutan meskipun peserta berpindah pekerjaan atau tempat tinggal dalam wilayan Negara Kesatuan Republik Indonesia (ex : BPJS)
    7. Kepesertaan bersifat wajib; prinsip yang mengharuskan seluruh penduduk menjadi peserta jaminan sosial, yang dilaksanakan secara bertahap.
    8. Dana amanat; bahwa iuran dan pengembangannya merupakan dana titipan dari peserta untuk digunakan sebesar-besarnya bagi kepentingan peserta jaminan sosial.
    9. Hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial (DJS) dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta; bahwa hasil dividen dari pemegang saham yang dikembalikan untuk kepentingan peserta jaminan sosial
  • Elemen Sistem Pelayanan Kesehatan :

    1. Input ▯ sub elemen yg diperlukan sebuah system untuk bisa berfungsi. Contoh : survey, hasil survey, sarana prasarana, sumberdaya, keuangan
    2. Proses ▯ suatu system yg bikin input bekerja dan menghasilkan sesuatu. Contoh : pelayanan keluarga berencana, pelayanan pengobatan di poli umum, poli gigi, dll
    3. Output ▯ akibat/hasil dari sebuah proses. Contoh : bikin program untuk prevalensi karies, outputnya adalah prevalensi karies menurun
    4. Feedback ▯ evaluasi dari output yg dihasilkan, ketika ada ketidak sesuaian antara output dan target maka itu yg disebut feedback untuk input selanjutnya
    5. Environment ▯ lingkungan luar dari system tapi bisa mempengaruhi system (ex: kebijakan pemerintah)
  • 4 asas puskesmas :

    1. Pemberdayaan masyarakat : mendorong peran aktif per orangan (ex : pelatihan kader)
    2. Rujukan : bila butuh perawatan spesialis
    3. Pertanggungjawaban wilayah : bertanggung jawab di wilayah kerja tsb
    4. Keterpaduan : bisa lintas program & intas sektoral
  • Program pokok UKGS :

    1. Pendidikan kesgilut
    2. Pelayanan kesgilut
    3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat :
  • Tahap UKGS / usaha kesehatan gigi sekolah :

    • Tahap 1 (minimal)

      • pelatihan guru pembina & dokcil
      • pendidikan & penyuluhan kesgilut o/ guru penjaskes/guru oembina/dokcil min 1 bln sekali
      • pencegahan penyakit gigi & mulut (sikat gigi bersama) min kelas 1-3
    • Tahap 2 (standar) :

      Sama kaya tahap 1 tp ditambah

      • pengobatan darurat
      • skrinning rutin khusus kelas 1 di awal tahun pembelajaran disertai pencabutan gigi sulung yg sudah waktunya tanggal
      • pemberian surface protection gigi molar yg baru erupsi pd kelas 1
      • memberikan rujukan Tahap 3 :
      • pendidikan & pelayanan kesgilut u/ semua murid min 1 bln sekali
      • sikat gigi bersama kelas 1-3
      • skrinning u/ kelas 1 serta pencabutan gigi sulung
      • surface protection pd kelas 1 & 2
      • pelyanan medis dasar kelas 1-6
      • rujukan
    • UKGS inovatif :

      1. Penilaian faktor resiko karies dg donat airin
      2. Aplikasi CPP ACP Surface protection
  • Subsistem Management Kesehatan :

    1. Pembiayaan Kesehatan : tata kelola belanja dan alokasi suber daya keuangan
    2. Pemberdayaan Masyarakat : Upaya menghimpun individu/kelompok untuk terlibat dalam program kesehatan yang direncanakan. Contoh : Membentuk kader-kader kesehatan, memaksimalkan orang-orang diluar tenaga medis untuk mendukung terlaksananya program2 yg direncanakan
    3. Upaya Kesehatan : Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan perseorangan yg membedakan adalah targetnya
    4. SDM/Personalia : yang dikelola adalah sumber daya manusia nya secara efektif dan efesien. Contoh : mau buat program kita harus tau mana orang yg pinter bidang ini dan itu
    5. Obat dan Perbekalan Kesehatan : yang dikelola adalah obat-obatan dan kesehatan
    6. Manajemen Kesehatan : mengelola manajemen kesehatan secara efektif dan efesien serta terintegrasi

  • Priority Method (Cycle of problem solving)

    1. Matrix
      • PAHO : melihat atau menentukan prioritas masalah dari magnitude (besarnya/prevalensinya masalah), severity(derajat keparahan penyakitnya), vulnerebality(apakah sarana prasarana memadai utk menyelesaikan masalah), community/political concern(bgm presepsi masyarakat)
      • SWOT (yg dilihat adalah factor internal dan eksternal dari suatu masalah), yg dari factor internal ada strengths dan weakness, kalau dari factor eksternal ada opportunities dan threats
      • Hanlon : mirip PAHO tapi indicator nya beda, yg dilihat adalah size(besarnya masalah), seriousness(seberapa serius masalah ini), effectiveness(kalau masalah ini diselesaikan dampak positif ini seberapa besar), visibility(seberapa mudah mslh ini diselesaikan)
    2. Diagram
      • Fishbone : dibuat masalah-masalah apa aja y gada di Masyarakat dan dihubungkan dengan masalah- masalah besar (spesifik▯general)
      • Decision tree/problem tree : general▯spesifik
    3. Nominal Group Technique : voting dan rangking kata kuncinya
    4. Delphi ▯ kuantitatif terbuka : sama-sama mengundang ahli, diskusi nya sama ahli secara terbuka dan sifatnya kuantitatif
    5. Delbecque ▯ kualitatif tertutup : diskusi Bersama ahli tapi secara tertutup dan sifatnya secara kualitatif

  • 5 Levels Prevention of Leavell and Clark Berdasarkan WHO :

    • Primary prevention 🡪 tindakan-tindakan pencegahan sebelum terjadinya penyakit. Belum ada penyakit sama sekali. Ada 2 : health promotion/promosi kesehatan 🡪 penyuluhan aja dan specific protection : tindakan spesifik yg dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit, contoh : org blm karies dikasi fluoride atau fissure sealent, atau ngasi sikat gigi dan odol, atau org dikasi vitamin D untuk mencegah rakitis, klo tidakan ortho preventif tuh contohnya SM Pasif, penambalan proksimal gigi sulung pasien ortho

    • Early diagnosis and prompt treatment 🡪 semua tindakan awal contoh : screening, resto komposit, gic sebelum perawatan ke pulpa

    • Disability limitation 🡪 ekstraksi, psa, pulpek, pulpo, sm aktif, interseptif, kuratif, pulp capping direct indirect

    • Rehabilitation 🡪 GTL, GTSL, GTSKL, GTJ

      Secondary Prevention 🡪 sudah ada penyakit tapi sifatnya awal/ringan-berat tapi belum ada menimbulkan kecacatan

      Tersier prevention 🡪 kalau penyakit itu sudah ada menimbulkan kecacatan

  • INDEX

    • Index DMFT dan dmft

      • Decay (D) : itung jumlah gigi yg karies, karies sekunder, ada tumpatan sementara
      • Missing (M) : gigi yg hilang dicabut krn karies/sisa akar
      • Filling (F) : gigi yg direstorasi karena karies
    • Required Treatment Index :

      Indeks yg digunakan untuk melihat seberapa besar sih kerusakan yang belum ditangani

    • Performed Treatment Index

      ****Indeks yg digunakan untuk melihat motivasi masyarakat mempertahankan kesehatan giginya/seberapa besar perawatan yg sudah dilakukan, makin tinggi nilai performed index nyam aka semakin besar motivasi masyarakat mempertahankan gigi nya

    • Missing Treatment Index :

      untuk melihat presentase kehilangan gigi tetap karena karies terhadap DMF-T

  • Brushing method

    Teknik sikat gigi pasca bedah 🡪 CHARTER

    Posisi pasien, dokter, dan orangtua

    Kalau pasien duduk tegak : upright position/fowler

    Kalau pasien duduk sedikit miring/45 drjt : semi sitting/semifowler

  • Pembagian wilayah kerja (Clock Consept) : RIGHT HANDED :

    1. Operator zone ▯ zona kerja dokter gigi
    • ****Dokter gigi bareng assistant dan tidak kidal = di area 7-12
    1. Static zone ▯ zona nya asisten, dari jam 12-2 tidak ada pergerakan apaapun, ataupun area ini biasanya digunakan untuk menyembunyikan alat/dimanfaatkan untuk pertukaran aalt pd pasien yg pny kecemasan tinggi
    2. Transfer zone ▯ dari jam 4-7, zona tuker2 alat/ biasanya tukar2 alatnya diatas dada pasien (nama lain : Transthorax Unit).

    Site Delivery ▯ operator mengambil alat dari samping dental unit.

    Rear Delivery ▯ pertukaran alat dilakukan dibelakang pasien, untuk pasien2 yg punya kecemasan tinggi.

    Dokter kerja sendirian tanpa assistant ▯ Slip/Cart Unit

    1. Assistant zone : dari jam 2-4

    LEFT HANDED :

    1. Assistant zone : jam 8-10

    2. Static zone : dari jam 10-12

    3. Operator zone : jam 12-5

    4. Transfer zone : jam 5-8

    Semua tindakan kecuali pencabutan :

    • Regio 2 dan 4 posterior : op ada di jam 8
    • Regio 1 dan 3 posterior : op di jam 11 (samping kanan)
    • Regio anterior atas dan bawah : op ada di blkng pasien (jam 12-1)

    Teknik fiksasi/pegang alat kecuali pencabutan: Regio 1 dan 4 bukal 🡪 palm up

    Regio 2 dan 3 bukal 🡪 palm down

    Posisi dan regio selain diatas 🡪 Cross arch / conventional Asas-asas puskesmas

  • Rujukan

    1. Asas rujukan : rujukan medis (ada pasien ngga bisa nafas, disitu ngga ada dr spesialis maka puskesmas hrs merujuk), rujukan Kesehatan : pengen buat program Kesehatan tapi sarana prasarana tidak memadai maka puskesmas harus merujuk ke puskesmas lain yg lebih memadai

    Rujukan medis :

    1. Rujukan vertical : rujuk dari tingkat rendah ke tingkat tinggi, contoh : rujuk dari puskesmas ke rumah sakit tapi harus berdasarkan 1 tingkatan diatasnya
    2. Rujukan horizontal : rujuk dari 1 puskesmas ke puskesmas lain yg dudukan nya setara. Contoh

    : puskesmas rujuk ke puskesmas lain, r stipe c rujuk ke r stipe C

    1. Asas keterpaduan ▯ sebisa mungkin harus bisa lintas program atau lintas sektoral
    2. Asas pemberdayaan masayrakat ▯ melatih kadar- kader Kesehatan, medorong peran aktif perseorangan/orang-orang diluar puskesmas untuk ikut mengsukseskan program
    3. Asas pertanggungjawaban wilayah ▯ setiap puskesmas sudah ada pertanggungjawaban/wilayah kerjanya masing2

    Salah satu program puskesmas itu 🡪 UKS/UKGS, ada 4 tahapan :

    Tahap 1 🡪 Paket minimal : pelatihan guru dan dokter kecil

    1. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yg dilakukan oleh guru
    2. Pencegahan penyakit gigi dan mulut dengan cara menyikat gigi Bersama setiap hari

    Tahap 2 🡪Paket standar : paket minimal + 4

    1. Tindakan minimal untuk menghindari rasa sakit/pengobatan darurat oleh guru
    2. Screening gigi dan mulut buat kelas 1 di setiap tahun ajaran baru
    3. Surface protection : aplikasi top ap dan FS pada gigi molar 1 tetap di siswa kelas 1
    4. Rujukan untuk yg memerlukan

    Tahap 3 🡪 Pake optimal : sama kayak tahap 2 beda cuman di surface protection aja, kalau tahap 3 surface protection ngga cuman di kelas 1 aja, dan di tahap 3 sudah dilakukan pelayanan medik dasar kedokteran gigi (care on demand) untuk kelas 1-6, sudah ada dental unit nya

    Tahap 4 🡪 UKG inovatif 🡪 surface protection, aplikasi CPP ACPP, identifikasi factor resiko karies dengan menggunakan donat airin

TAMBAHAN MATERI

  • SJSN diselenggarakan berdasarkan pada 9 (sembilan) prinsip:

    1. Kegotong-royongan; prinsip kebersamaan antar peserta dalam menanggung beban biaya jaminan sosial, yang diwujudkan dengan kewajiban setiap peserta membayar iuran sesuai dengan tingkat gaji, upah atau penghasilannya.
    2. Nirlaba; prinsip pengelolaan usaha yang mengutamakan penggunaan hasil pengembangan dana untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh peserta.
    3. Keterbukaan; prinsip mempermudah akses informasi yang lengkap, benar dan jelas bagi setiap peserta.
    4. Kehati-hatian; prinsip pengelolaan dana secara cermat, teliti, aman dan tertib.
    5. Akuntabilitas; prinsip pelaksanaan program dan pengelolaan keuangan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
    6. Portabilitas; prinsip memberikan jaminan yang berkelanjutan meskipun peserta berpindah pekerjaan atau tempat tinggal dalam wilayan Negara Kesatuan Republik Indonesia
    7. Kepesertaan bersifat wajib; prinsip yang mengharuskan seluruh penduduk menjadi peserta jaminan sosial, yang dilaksanakan secara bertahap.
    8. Dana amanat; bahwa iuran dan pengembangannya merupakan dana titipan dari peserta untuk digunakan sebesar-besarnya bagi kepentingan peserta jaminan sosial.
    9. Hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial (DJS) dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar- besar kepentingan peserta; bahwa hasil dividen dari pemegang saham yang dikembalikan untuk kepentingan peserta jaminan sosial.
  • Strategi promkes

    pemberdayaan masyarakat (empowerment) itu pelatihan kader, bikin masyarakat yang tadinya nganggur jadi kader kesehatan

    advokasi (advocacy) itu ngedeketin pemerintah/pembuat kebijakan supaya nanti pemerintahnya bikin program yang sesuai dengan masalah yang ada

    bina suasana (sosial support) itu bikin masyarakat aware sama kesehatan, kayak penyuluhan dll

    pihak lain untuk mensukseskan program program Kesehatan

  • Metode Penentuan Prioritas Masalah USG

    urgency (kepentingan) seriousness (tingkat keseriusan masalah) growth (pertumbuhan masalah)

  • Brainstroming

    Diskusi terbuka di kelompok besar

  • MCUA

    kriteria penilaian

    1. Kegawatan (semakin gawat suatu masalah kesehatan maka nilai bobotnya semakin tinggi)
    2. Besar/ jumlah (semakin banyak yang menderita akibat karena suatu masalah kesehatan maka nilai bobotnya semakin tinggi)
    3. Tren (semakin sering suatu masalah kesehatan muncul, nilai bobotnya semakin tinggi)
  • CARL

    C : Ketersediaan Sumber Daya (dana dan sarana/peralatan)

    A : Kemudahan, masalah yang ada diatasi atau tidak Kemudahan dapat didasarkan pada ketersediaan metode/cara/teknologi serta penunjang pelaksanaan seperti peraturan atau petunjuk pelaksanaan

    R : Kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran seperti keahlian/kemampuan dan motivasi

    L :Seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan yang dibahas

  • PROCEED (Policy, Regulatory, Organizational, Constructs in, Educational, Enviromental, Development)

    buat implementasi dan evaluasi program socio-ecological itu bilang kalo perilaku dibentuk berdasarkan individual, interpersonal, organizational, community and public policy

  • ABC

    A: Antecendent artinya orang, tempat, sesuatu, atau kejadian yang datang sebelum orang punya perilaku tertentu yang bisa bikin org lain berperilaku tertentu

    B: Behaviour itu perilaku orang itu yang udah ada C: konsekuensi atas perilaku seseorang

  • Tahapan pencegahan (menurut WHO) :

    1. Primary : saat px blm kena penyakit
    2. Secondary : sudah kena peyakit
    3. Tertiary : pemulihan
  • Tahapan pencegahan leavel & clark :

    1. Health promotion : penyuluhan
    2. Specific protection : tindakan mencegah tjd penyakit (FS, Top Ap, sikat gigi bersama, space maintainer pasif, resto proksimal gigi sulung u/ mencegah drifting, retainer pasca orto)
    3. Early diagnosis & prompt treatment : kuratif pd pasien (restorasi, CPP ACP, PRR, SRP)
    4. Disability limitation : ada perawatan lanjutan (perawatan pulpa, perawatan orto lepasan & fungsional, splinting) short span bridge
    5. Rehabilitation : rehabilitasi (splinting sthl flap ENAP, implant, GT)
  • Index DMFT modifikasi WHO

    • Kode 0 : gigi sehat, white spot blm ada kavitas (ada resesi, tapi akar gada karies)
    • Akar 0 : akar terlihat scr klinis/ada resesi tp gada karies
    • Kode 1 : karies, tumpatan
    • Kode 2 : tumpatan & ada karies sekunder
    • Kode 3 : tumpatan & tidak ada tanda2 karies (misal crown nya masih bagus gada karies)
    • kl ada sisa akar kode 4
    • Kode 5: (misal mahkota dicabut krn fraktur→ 5, akar diganti implant, akarnya kode 7), crown
    • kl ada gigi karies besar tergantung mau resto apa ga, kl resto 2, kl mau dipertahankan gaapa
    • Kode 7: gigi abutment yang dipakain protesa cekat bukan karena karies (crown krn karies masuknya 3), misal diganti implant akar
    • akar bila tidak ada kelainan kode 8
    • partial erupted kode 9

  • Kriteria DMFT sesuai usia

    misal DMFT rata2 2 artinya, setiap orang di populasi tersebut setidaknya ada 2 gigi yang karies

    DMFT 12 th

    very low: <1,2

    low: 1,2-2,6

    moderate: 2,7-4,4

    high 4,5-6,5very high >6,5

    DMFT 35-44

    very low <5

    low 5-8,9

    moderate 9-13,9

    high >13,9

  • 5 konsep pelayanan dokter gigi keluarga:

    first contact (drg keluarga nya yg pertama kali melayani setiap ada keluhan sebelum dirujuk apabila ada kasus sulit)

    personal care (pelayanan bersifat pribadi)

    pelayanan paripurna: promotif preventif kuratif rehabilitatif paradigma sehat

    pelayanan berkesinambungan (nggak cuma satu kali visit tapi terus menerus)

  • Posisi kerja

    Transthorax unit : pertukaran pd transfer zone

    Lemari bahan : dibelakang asisten Jenis-jenis pertukaran alat

    side delivery itu dokter ambil alatnya lewat samping DU rear delivery itu dokter ambil alatnya dari belakang DU

    slit unit/cart dokter ambil alatnya pake tray yg bisa didorong dorong ngedeketin dokternya

    transthorax unit itu dokter dikasi alat sama perawat di atas dada pasien

    side-rear delivery itu dokter ambil alatnya lewat samping dan belakang pasien

    Semua tindakan kecuali pencabutan dengan posisi pasien

    supine

    Regio 2 dan 4 posterior: Op ada di jam 8

    Regio 1 dan 3 posterior: Op di jam 11 (samping kanan)

    Regio anterior atas dan bawah: Op ada di blkng pasien (jam 12- 1)

    Teknik fiksasi/pegang alat kecuali pencabutan: Regio 1 dan 4 bukal 🡪 palm up

    Regio 2 dan 3 bukal 🡪 palm down

    Posisi dan regio selain diatas 🡪 Cross arch / conventional

  • MACAM POSISI PASIEN PADA DENTAL CHAIR

    Supine: pasien tidur terlentang

    Semi supine: pasien tidur, kaki dilipat

    Up-right position (Fowler): pasien duduk tegak Semi Up-right (Semi Fowler): pasien agak rebahan Trendelenburg: posisi kaki lebih rendah dari kepala

  • MACAM RUJUKAN

    Pembagian Tanggung Jawab

    Cross referral (Rujukan Silang): merujuk pasien karena bukan kompentensi

    Collateral referral: mengkonsulkan pasien, misla ada kelainan sistemik

    Split referral: pasien dirawat oleh 2/lebih dokter secara bersamaan

    Interval referral: dokter X mengganti dokter Y sementara waktu

    Pembagian Masalah Kesehatan

    Rujukan Medis: contohnya pasien dirujuk untuk melakukan foto radiologi

    Rujukan Kesehatan: pembuatan program kesehatan tapi sarana prasarana tidak memadai, maka puskesmas harus merujuk ke puskesmas lain yg lebih memadai

    Berdasarkan Tingkatannya

    Rujukan vertical: rujuk dari tingkat rendah ke tingkat tinggi Contoh: rujuk dari puskesmas ke rumah sakit tapi harus berdasarkan 1 tingkatan diatasnya, kecuali dalam kondisi urgent

    Rujukan horizontal: rujuk dari puskesmas satu ke puskesmas lain yg dudukkannya setara/setingkat.

    Contoh: puskesmas rujuk ke puskesmas lain, RS tipe C rujuk ke RS tipe C

TIPE RUMAH SAKIT

Tipe A

Pelayanan medik 4 spesialis dasar (Obgyn, Interna, Anak, Bedah)

Pelayanan 5 penunjang medik spesialis

Pelayanan medik 12 spesialis lain selain spesialis dasar Pelayanan medik 13 subspesialis

Tipe B

Pelayanan medik 4 spesialis dasar (Obgyn, Interna, Anak, Bedah)

Pelayanan 4 penunjang medik spesialis

Pelayanan medik 8 spesialis lain selain spesialis dasar Pelayanan medik 2 subspesialis

Tipe C

Pelayanan medik 4 spesialis dasar (Obgyn, Interna, Anak, Bedah)

Pelayanan 4 penunjang medik spesialis

Tipe D

Pelayanan medik 2 spesialis dasar (Obgyn, Interna, Anak, atau Bedah)

Pelayanan 1 penunjang medik spesialis

MACAM DATA

Primer: data diambil lansung dari pasien, ex: wawancara, rekam medis yang diperiksa sendiri

Sekunder: data diambil dari institusi pelayanan kesahatan, ex: laporan puskesmas, laporan RS

Tersier: data diambil bukan dari institusi pelayanan kesahatan, ex: biro pusat statistic

FAKTOR DERAJAT KESEHATAN MENURUT HENDRICK BLUM

Pelayanan Kesehatan: bagaimana kualitas pelayanan kesehatannya, ada/tidak institusi kesehatan

Herediter: pewarisan sifat/keturunan dengan penyakit bawaan

Lingkungan: air, polusi, dekat dengan pabrik

Perilaku: perilaku masing-masing individu (adat istiadat)

Kelompok Utama Pathfinder Survey WHO

Usia 5 tahun menggambarkan level karies di periode gigi sulung dan keadaan gigi dan mulut dari populasi yang memiliki pengetahuan setaraf anak usia sekolah.

Usia 12 tahun digunakan dalam sample untuk menggambarkan keadaan kesehatan gigi dan mulut di periode awal gigi permanen pada populasi yang memiliki pengetahuan setaraf usia sekolah menengah.

Usia 15 tahun menggambarkan kesehatan gigi dan mulut populasi yang sudah terpapar 3-9 tahun oleh faktor-faktor yang menyebabkan karies dan penyakit jaringan keras maupun

lunak rongga mulut. Pada kelompok usia ini juga dapat diketahui awal perjalanan penyakit periodontal.

Usia 35-44 tahun menggambarkan keadaan kesehatan gigi dan mulut di orang dewasa pada paparan tingkat lanjut faktor- faktor yang dapat menyebabkan karies serta dapat menggambarkan keadaan jaringan periodontal pada usia dewasa. Kelompok usia ini juga menggambarkan kualitas pelayanan kesehatan yang ada di suatu masyarakat.

Usia 65-74 tahun digunakan untuk menggambarkan keadaan kesehatan gigi dan mulut serta perkembangannya selama orang tersebut hidup. Keadaan pada kelompok ini dapat menggambarkan kualitas dan dampak lanjutan dari sebuah sistem pelayanan kesehatan.

KEPUTUSAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 17/KKI/KEP/VIII/2006 TENTANG PEDOMAN PENEGAKAN DISIPLIN PROFESI KEDOKTERAN BENTUK PELANGGARAN DISIPLIN KEDOKTERAN

  1. Melakukan praktik kedokteran dengan tidak kompeten
  2. Tidak merujuk pasien kepada dokter atau dokter gigi lain yang memiliki kompetensi sesuai
  3. Mendelegasikan pekerjaan kepada tenaga kesehatan tertentu yang tidak memiliki kompetensi untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
  4. Menyediakan dokter atau dokter gigi pengganti sementara yang tidak memiliki kompetensi dan kewenangan yang sesuai, atau tidak melakukan pemberitahuan perihal penggantian tersebut.
  5. Menjalankan praktik kedokteran dalam kondisi tingkat kesehatan fisik ataupun mental sedemikian rupa sehingga tidak kompeten dan dapat membahayakan pasien
  6. Dalam penatalaksanaan pasien, melakukan yang seharusnya tidak dilakukan atau tidak melakukan yang seharusnya dilakukan, sesuai dengan tanggung jawab profesionalnya, tanpa alasan pembenar atau pemaaf yang sah, sehingga dapat membahayakan pasien7. Melakukan pemeriksaan atau pengobatan berlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasien
  7. Melakukan pemeriksaan atau pengobatan berlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasien
  8. Tidak memberikan penjelasan yang jujur, etis dan memadai (adequate information) kepada pasien atau keluarganya dalam melakukan praktik kedokteran
  9. Melakukan tindakan medik tanpa memperoleh persetujuan dari pasien atau keluarga dekat atau wali atau pengampunya.
  10. Dengan sengaja, tidak membuat atau menyimpan rekam medik, sebagaimana diatur dalam peraturan perundang- undangan atau etika profesi.
  11. Melakukan perbuatan yang bertujuan untuk menghentikan kehamilan yang tidak sesuai dengan ketentuan, sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan etika profesi.
  12. Melakukan perbuatan yang dapat mengakhiri kehidupan pasien atas permintaan sendiri dan atau keluarganya
  13. Menjalankan praktik kedokteran dengan menerapkan pengetahuan atau keterampilan atau teknologi yang belum diterima atau di luar tata cara praktik kedokteran yang layak.
  14. Melakukan penelitian dalam praktik kedokteran dengan menggunakan manusia sebagai subjek penelitian, tanpa memperoleh persetujuan etik (ethical clearance) dari lembaga yang diakui pemerintah.
  15. Tidak melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, padahal tidak membahayakan dirinya, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya
  16. Menolak atau menghentikan tindakan pengobatan terhadap pasien tanpa alasan yang layak dan sah sebagaimana diatur dalam peraturan perundang- undangan atau etika profesi.
  17. Membuka rahasia kedokteran, sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan atau etika profesi
  18. Membuat keterangan medik yang tidak didasarkan kepada hasil pemeriksaan yang diketahuinya secara benar dan patut
  19. Turut serta dalam perbuatan yang termasuk tindakan penyiksaan (torture) atau eksekusi hukuman mati.
  20. Meresepkan atau memberikan obat golongan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan etika profesi.
  21. Melakukan pelecehan seksual, tindakan intimidasi atau tindakan kekerasan terhadap pasien, di tempat praktik.
  22. Menggunakan gelar akademik atau sebutan profesi yang bukan haknya
  23. Menerima imbalan sebagai hasil dari merujuk atau meminta pemeriksaan atau memberikan resep obat/alat kesehatan
  24. Mengiklankan kemampuan/pelayanan atau kelebihan kemampuan/ pelayanan yang dimiliki, baik lisan ataupun tulisan, yang tidak benar atau menyesatkan
  25. Ketergantungan pada narkotika, psikotropika, alkohol serta zat adiktif lainnya
  26. Berpraktik dengan menggunakan Surat Tanda Registrasi (STR) atau Surat Ijin Praktik (SIP) dan/atau sertifikat kompetensi yang tidak sah
  27. Ketidakjujuran dalam menentukan jasa medik
  28. Tidak memberikan informasi, dokumen dan alat bukti lainnya yang diperlukan MKDKI untuk pemeriksaan atas pengaduan dugaan pelanggaran disiplin

Sistem rujukan berdasarkan pembagian tanggung jawab :

  1. Cross referal : rujuk px tp px ga kita rawat kembali
  2. Interval referral : dokter menggantikan dokter lain sementara waktu
  3. Collateral referral : konsul saja & kita dirawat
  4. Split referral : dirawat beberapa dokter Sistem rujukan berdasarkan tingkat fakses :
    1. Horizontal : rs tipe c ke tipe c / setara
    2. Vertical : pukesmas ke rs / ada tingkatan

UKP = upaya kesehatan perseorangan UKM = upaya kesehatan masyarakat

Data primer : dpt lansgsung dari px, diambil sendiri scr langsung Data sekunder : dpt dari institusi pelayanan kesehatan

Data tersier : dpt institusi bukan pelayanan kesehatan

4 faktor yg mempengaruhi derajat kesehatan komunitas:

  1. Pelayanan : sarpras/fasilitas yankes
  2. Herediter : pewarisan sifat
  3. Lingkungan : air, polusi udara
  4. Perilaku : perilaku sehat/sakit, adat istiadat

DAY 3 OSCE IKGMP

Decay : gigi berlubang/karies

Missing : spesifik gigi yg dicabut krn karies, sisa akar Filling : gigi yg ditambal ttp karena karies

DMF-T modifikasi WHO

Cara cari rata2 nilai DMF-T :

Decay : selama karies nya ada 2 sisi tp di satu gigi yg sama maka dihitung 1 aja

Missing :

Filling :

Cara interpretasi rata-rata DMF-T : Setiap orang dipopulasi setidaknya memiliki 4 gigi yg karies

Bisa juga interpretasinya pake range : Setiap orang dipopulasi memiliki 0-1 gigi yg karies

Berdasarkan pengalaman karies klasifikasi

WHO, pasien tersebut masuk ke kategori sangat rendah PEMERIKSAAN CPITN 🡪 menggunakan probe WHO

Yg harus diverbalkan :

  1. Menggunakan pengukuran dengan probe who
  2. Masukkan probe ke sulkus gingiva dgn posisi sejajajr dengan sumbu panjang gigi dgn tekanan < 20 gr
  3. Lakukan pemeriksaan di 6 sextan

  1. Setelah dimasukkan probe who ke dlm sulkus, lakukan probing dari dasar sulkus ke dasar poket dari satu sisi ke sisi yang lain
  2. Lalu berikan skor di masing2 sextan di sesuai kriteria ini
  3. Skor bernilai 0 jika kondisi peridodontal d=tdk ada akrang gigi, tidak ada perdarahan, tidak ada poket
  4. Skor bernilai 1 ▯ jk trdpt perdarahan tepat stlh probing
  5. Skor 2 –> jk trdpt sensasi kasar pd saat probing atau trdpt kalkulus subgingiva
  6. Ditulis skor nya dan keterangan perawatan periodontal nya
  7. Kalau ada keterangan gigi yg lain hilang, maka ada beberapa sextan yg ngga diperiksa

PENYULUHAN SIKAT GIGI

Yang harus diverbalkan adalah :

  1. Pemilihan alat ▯ pemilihan sikat gigi yg sikat nya lembut, pasta gigi nya harus sesuai dosis,

Dosis pasta gigi mnrt WHOkalau untuk anak2 dibawah 3 thn : kasi selapis tipis saja, atau seukuran biji beras, penyikatan gigi dilakukan ketika gigi sudah ada yg erupsi

Kalo untuk dewasa atau >= 3 th : sebesar biji kacang polong untuk kadar flouride nya 1000-1500 ppm

NB : kalau setelah sarapan biarkan dulu 30mnt baru boleh sikat gigi dgn alas an kurva stefen, karena stlh makan pH mulut turun gigi permukaan nya lembek, bisa atrisi lama2 giginya, jadi harus ditunggu 30 menit dulu supaya bahan y gada di pasta gigi tidak merusak/mengkikis gigi yg lembek sblm 30 menit sehabis makan

Kalau pasien tidak ada keluhan sama sekali maka yg direkomendasikan adalah Teknik sikat gigi rolling untuk bagian lingual dan horizontal scrub untuk bagian oklusal nya

Kalau dibawah 6 thn

Hipersensitivitas ▯ pakai Teknik rolling

Charter ▯ untuk px yg pake bridge/ px pasca bedah perio

Kalo pasien ortho cekat ▯ kalo disisi brackert nya dikombinasi kan Teknik horizontal dgn charter Bag proksimal pake teknik sikat interdental bass Untuk lingual nya pake rolling

  1. Kalau sudah verbalin kalau

UNIVERSAL PRECAUTION (DIHAPALIN URUTAN NYA) PENYULUHAN IBU HAMIL

Poin-poin yg harus diverbalkan

Pada saat kehamilan selama 9 bulan 10 hari/48 minggu akan terjadi fluktuasi hormonal 🡪 maka secara psikologis dan fisik akan berubah juga jd gampang capek, sedih, stress, dll

Seperti semakin lama kaki bisa semakin bengkak, cepat capek, begah, sering buang air kecil

Selain itu juga bisa berpengaruh dalam rongga mulut ibu, shg ibu lebih mudah atau rentan terkena infeksi, jadi waktu saat sikat gigi mudah berdarah 🡪 jadi kasi KIE ke ibu hamil nya untu menjaga Kesehatan gigi spt sikat gigi rutin, hindari makanan yg lengket, manis, tingkatkan intact cairan ibu, perawatan gigi hanya boleh dilakukan pada saat trimester kedua saja dgn perawatan invasive

Klo stlh trimester kedua yaitu trimester 3-4 itu hanya tindakan yg sifat nya urgent saja bisa dilakukan tindakan invasive

Selain gingivitis, yg normal terjadi adalah benjolan digusi (epulis gravidarum) itu normal terjadi akrena stlh kehamilan selesai makan hal trsbt akan menghilang yg perlu ibu lakukan adalah menjaga Kesehatan gigi dan mulut rutin dgn sikat gigi saja

Meskipun ibu mual, ibu ttp usahakan ttp makan-makanan yg bergizi jangan hanya makan2 yg asam saja, boleh makan asam tp secukupnya tp stlh makan asam stlh itu minum air putih

PENYULUHAN DIABETES MELLITUS :

Poin2 yg harus diverbalkan :

  1. Patogenesis singkat dan usahakan pakai bahasa awam ▯ pak bu dikarenakan ada kelebihan gula di dalam tubuh ibu bapak jadi ibu bapak harus dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam
  2. Bau mulut khas pada org yg punya diabet itu biasa disebut dgn bau keton : bau gula
  3. Ibu harus rutin control ke spesialis penyakit dalam, supaya diberi obat-obtaan yg diresepkan oleh dokter sp pnykt dalam bisa mengurangi kadar gula berlebih di dlm tubuh ibu, tp obat trsbt bisa menyebabkan mulut ibu kering nah dari itu rongga mulut ibu lbih mudah atau rentan terkena infeksi rongga mulut shg ibu hrs rutin jaga Kesehatan gigi dan mulut ibu
  4. Konsumsi makanan manis nya diganti dengan yg lain spt nasi mungkin diganti dgn kentang

Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now