Catatan UKMP2DG: Ilmu Kedokteran Gigi Anak (IKGA)
IKGA
Histologic Developmental Stages
5 tahap tumbang gigi secara morfologi :
-
Inisiasi / bud stage
Kelainan jumlah kekurangan gigi :
- Anadontia : gada benih gigi sama sekali
- Oligodontia : kehilangan ≥ 6 gigi , ectodermal dysplasia anhidrotic (kelainan kulit kering bersisik, rambut kering, gapunya kel keringat)
- Hipodontia : kehilangan < 6 gigi
- Agenesis : tidak terbentuk gigi
Kelainan jumlah kelebihan gigi :
-
Mesiodens : gigi tambahan antara I1 RA, ukuran kecil, bentuk konus
-
Laterodens : gigi tambahan diantara I2 RA (pokoknya lateral insisif)
-
Paramolar : gigi tambahan diantara P2-M1, M1-M2
-
Parapremolar : gigi tambahan diantara P
-
Distomolar : gigi tambahan di distal M3
-
Peridens: bisa dimana aja, ukuran lebih kecil dari gigi normal (mesiodens_
Ukuran gigi tambahan :
- =gigi asli : parateeth
- <gigi asli : peridens
-
Proliferasi / cap stage
Kelainan bentuk :
- Fusi : 2 gigi menyatu jd 1 mahkota, ada groove
- Geminasi : 1 gigi menjadi 1 mahkota besar, ada groove
- Concrescence : akar gigi menyatu dg akar gigi sampingnya (biasanya M2 dan M3 krn ruang erupsi sempit)
-
Histodiferensiasi / bell stage
Kelainan struktur (gangguan pd ameloblas & odontoblas) :
-
Amelogenesis imperfect : kelainan ameloblas, gen autosom dominan, generalized→ biasanya meluas
- Hipokalsifikasi : lembek, warna kuning kecoklatan (hardness rendah)
- Hipoplastik pitted : kasar, kekerasan normal, kuning kecoklatan
- Hipoplastik generalized : tipis, halus, kekerasan normal, kuning kecoklatan
- Hipomaturasi : opak/putih banget, kasar, kekerasan kurang, snow capped
perbedaan hipomaturasi & fluorosis : liat predisposisi
-
Dentinogenesis imperfecta : kelainan odontoblas, kuning kebiruan/keabu2an, gen autosom dominan, generalized, enamel terbentuk sempurna, mudah fraktur enamel, bentuk mahkota bulbous, obliterasi SA (sempit)
Tipe 1 : px osteogenesis imperfect (ex : sclera biru pada mata)
Tipe 2 : px normal (tanpa osteogenesis imperfecta)
Tipe 3 : brandywine
-
Dentin dysplasia : secara klinis normal, tapi akar pendek/ gapunya akar, mobilitas, generalized, herediter
Tipe 1 : terbatas di akar
Tipe 2 : melibatkan korona
- perbedaan dg periodontitis : liat ro, generalized, klo periodontitis ada inflamasi alveolar, kl dentin dysplasia gada akar & gada inflamasi
- Regional odontodysplasia : ghost like appearance (kamar pulpa kaya casper), hanya region tertentu, kuning kecoklatan
-
-
Morfodiferensiasi / bell stage
Kelainan bentuk :
-
Macrodontia : ukuran gigi besar
-
Microdontia :ukuran gigi kecil
-
Taurodontia : tanduk pulpa lebar
-
Mulberry molar – Hutchinson teeth : px sifilis kongenital, mirip mahkota bulbous/anggur; Hutchinson : pahat
-
Peg shaped : konus, predileksi I2
-
Dens evaginatus : talon cusp, lipatan gigi keluar
-
Dens invaginatus/dens in dente : lipatan ke dalam, ada groove di cingulum/lingual- terdapat palatal/ lingual groove
-
Dilaserasi : akar bengkok (biasanya gigi sulung trauma → intrusi→ nabrak gigi tetap dibawahnya→ perubahan posisi gigi, pembentukan akar gigi jadi bengkok)
-
-
Aposisi / bell stage (sel rusak ketika predisposisi muncul aja, saat belum erupsi saja-masih dalam tahap pembentukan), localized
Kelainan struktur :
- Localized enamel hypoplasia : kuning kecoklatan, localized (trauma/infeksi odontegenik lokal), gigi sulung
- Environmental enamel hypoplasia : gigi sulung, infeksi sistemik, kuning kecoklatan
- Turner’s hypoplasia : enamel hypoplasia pada gigi permanen, kuning kecoklatan, trauma & infeksi
-
Perkembangan maxilla
-
Perkembangan mandibular
- Berasal dari meckel’s cartilage
- Proses osifikasi endochondral & intramembranosa menjadi mandibular
- Pusat pertumbuhan : kondilus (proc. condyloid us)
CLP
-
Cleft lip palate :
- Terapi protesa hotz appliance (ada akrilik bola, gabungan feeding plate+nasoalveolar plate)/ feeding plate u/ membantu menutup celah palatum saat minum ASI
- Terapi nasoalveolar molding u/ menjaga lubang hidung supaya tidak tertutup & ditempel u/ mengurangi jarak celah bibir sebelum operasi
- Botol khusus / haberman feeder : dibantu ibu menekan dotnya
- ketiga alat diatas menunggu rule of 10 (BB dll) terpenuhi (sebelum OP)
- Obturator : biasanya kombinasi dg GT u/ mengisi ruang kosong post op krn ada bagian rongga mulut yg hilang/mengalami defek surgical
-
Klasifikasi CLP (Velis) :
- Kelas 1 : palatum molle
- Kelas 2 : palatum molle & durum
- Kelas 3 : palatum molle & durum, alveolar, bibir unilateral
- Kelas 4 : palatum molle & durum, alveolar, bibir bilateral
Perilaku dan Manajemen Anak
-
Klasifikasi perilaku anak (Frankl) :
- Definitely positive (4) : kooperatif, berhub baik dg drg
- Positive (3) : nurut tp masih ngeliatin ortu (waspada)
- Negative (2) : nurut tp cemberut (penolakan non verbal)
- Definitely negative (1) : histeris, penolakan verbal & non verbal – kl emergency lakukan restrain
-
Klasifikasi perilaku anak (Wright) :
-
Non farmakologi
- Tell show do : baru pertama kali ke drg, cerita mau apa & nunjukin alat
- Desensitization / retraining : pernah ke drg tp trauma (perawatan ringan –berat)- paparan berulang secara bertahap
- Modeling : ada panutan (datang sama kk, adiknya diliatin kknya yang koop)
- Distraction : pengalihan perhatian
- Reinforcement :(penguatan) + reward pujian (verbal/non verbal) atau - punishment
- HOME/physical restrain/protective stabilization: px tantrum & ga trauma, ga takut
- posisi lap to lap/knee to knee : u/ anak yg takut
Perawatan IKGA
-
Dietary fluoride : TAF u/ free karies & free pit fisur dalam
-
TAF :
- NaF / natrium fluoride 6%: sediaan varnish, px blm bs meludah, pH netral
- APF / acidulated phosphate fluoride 1,23%: sediaan gel, **uda bs meludah (**sisa gelnya diludahin sendiri), pH asam (shg lbh penetrasi lbh baik), fluor apatit
→ gabole kumur 1-2 jam, 6 bln lagi, metode knutson (aplikasi 4x selang seminggu di usia 3, 7, 11, 13 th)
SnF : sediaan pasta gigi
-
-
white spot : CPP ACP (kalsium, fosfat) / tooth mousse / pasta kaslium fosfat
-
pit fisur dalam (full erupted) : FS GIC tipe IV/resin komposit (gaperlu bonding) → bisa di sulung dan dewasa | gapake bonding
- tidak boleh di PE krn gabisa cek oklusi, bisa menghambat erupsi gigi
-
karies enamel-dentin tp tidak luas : resto GIC
knp komposit tdk direkomendasikan?
- dentin gigi sulung tipis, komposit butuh bodning agent→ iritatif | boleh klo enamel aja
- hipersalivasi (technically sensitive)
-
karies luas : resto posterior : SSC; anterior : polikarbonat crown/strip/seluloid crown
-
Perawatan pulpa :
Pulpitis rever: ngilu
Pulpitis irre: sakit/nyeri, nyut2an
-
Pulpotomi : gigi sulung , pulpa terbuka (blm ada tanda ireversibel), perkusi (-), vitalitas (+), nyeri spontan (-)
- Total : diambil semua, karies (saat eskaravasi karies kebuka- sebetulnya itu uda kebuka karena karies)
- Parsial/cvek : trauma <1 jam, dipotong sebagian
- Non vital/mumifikasi (dalam kondisi steril)/devital : pemberian bahan devitalisasi non arsenik
- Bahan : formokresol (fiksasi jaringan), ferric sulfat (hemostatic agent)
-
Pulpektomi : gigi sulung, pulpa terbuka (ireversibel), perkusi (+), vitalitas (+), nyeri spontan, resorpsi akar ≤1/3 apikal
- Vital : lanjutan pulpotomi, ada bleeding, irreversibel
- devital: depulpin non arsenik
- Non vital = PSA
Menurut SKDGI 2015, istilah pulpo pulpek cuma ada di gigi sulung, gada pulp capping krn byk undifferetiated→ mesenkimal cell→ kna material pulcapping→ odontoklas→ resorpsi interna
-
PSA : gigi sulung, vitalitas (-),resorpsi akar ≤1/3
-
Ekstraksi : resorpsi akar > ½ akar gigi
klo >1/3 apikal, diisi, nanti pengisiannya ekstrusi ke apikal
-
Perawatan gigi permanen muda
-
PRR
karies gigi permanen muda blm melibatkan semua pit dan fissure
- restorasi
- preventif
A: blm melewati DEJ
B: melewati DEJ, terbatas
C: meluas dentin, sisa selapis dentin
- A: resin sealant unfilled ( cuma eskavasi, butuh ngalir)
- B: Mcdonald: gic, etsa bonding sealant, camasimo: etsa bonding, sealant (gic day 1, bsknya komposit, klo maksa nanti ada celah), klo 1 visit pke rmgic
- fkg: prr a b langsung unfilled, c: basis etsa bonding komposit filled unfilled
-
Apeksifikasi : gigi permanen muda non vital, pulpa terbuka, apex blm menutup sempurna, irreversible
pake MTA carrier ke ujung apikal→ apical barrier
-
Apeksogenesis : gigi permanen muda vital, pulpa terbuka, apeks blm menutup sempurna, reversible
MTA di atas pulpa
-
Apikoektomi/apeks reseksi : gigi permanen muda udah di PSA tp masih ada lesi apical jd apical dipotong
-
Urutan SSC :
- Preparasi
- Sesuaikan ukuran crown SSC
- Konturing (gunting servikal sesuai tinggi gigi)
- cek dg oklusi : evaluasi oklusi before-after, gingiva tidak boleh pucat
- Crimping
- Polishing
- Sementasi
- retensi: undercut bukal (klo dikurangi harus ikut kontur bukal)
-
*Diagnosis gigi sulung
- Karies enamel
- karies dentin
- Karies mencapai pulpa vital
- misal ada polip pulpa, krn inflamasi irreversible→ pulpitis hiperplastik kronis (tidak masuk AAE)→ pulpektomi vital
- Karies mencapai pulpa non vital
Lesi periapikal
- Dentoalveolar abses akut
- Dentoalveolar abses kronis (fluktuasi+, fistula +)
tulang anak2 ga sepadat dewasa, klo ada lesi periapikal persebaran lebih cepat
-
Klasifikasi Ellis :
Kelas I : fraktur enamel Kelas VI : fraktur akar
Kelas II : fraktur dentin Kelas VII : migrasi patologis
Kelas III : fraktur pulpa vital Kelas VIII : sisa akar
Kelas IV : fraktur pulpa non vital Kelas IX : fraktur gigi sulung
Kelas V : avulsi
-
Klasifikasi Andreasen :
Crown Fracture
- Fraktur mahkota : fraktur mahkota
- Fraktur mahkota + akar : fraktur mahkota-akar
- Fraktur belum kena pulpa : uncomplicated
- Fraktur kena pulpa : complicated
Luxation Injuries
- Concussion: gigi ga goyang, ga pindah, perkusi +
- subluxation: goyang, ga pindah tempat
- lateral luxation: goyang disertai perpindahan posisi, disertai fraktur soket, tulang kortikal sudah ada sound
- intrusive luxation: masuk soket, high pitched metallic sound (apikal dorong ke tulang krn udah gada PDL untuk redam)
- ekstrusi: luxation ada, keluar soket
-
Tatalaksana trauma pada gigi sulung
-
fraktur
-
mahkota: enamel dentin: restorasi; pulpa: perawatan pulpa
-
akar :ekstraksi
-
intrusi: gigi sulung kena gigi tetap: ekstraksi; gakena: observasi reerupsi (2-6 bulan)
normal 2-4 minggu keluar sendiri
-
-
Malposisi
-
ekstrusi:
- menghambat oklusi: ekstraksi;
- ringan: reposisi digital ringan/ gigit cotton roll, diet lunak, monitoring
jgn dikasih splinting nnti pertumbuhan lateral terhambat
gabole replantasi→ ankylosis→ gigi gabisa keluar
-
-
Avulsi: ekstraksi (debridement→ SM)
- klo gigi permanen muda avulsi boleh replantasi→ splinting semi rigid/ flexible→ pertumbuhan masih ada dikit klo mixed dentition | klo <30menit avulsi msh ada kemunngkinan vital: gaperlu apeksifikasi, klo >30 menit perlu
- HBSS: Henks Balanced Salt Solution, susu steril, saliva, NaCl 0,9
-
Physiologic Space
- Diastema fisiologis :
-
Primate space :
-
Ugly duckling stage : mixden, celah sentral (akan menutup ketika C permanen erupsi), 8-10 th
-
Leeway space : mixden, selisih mesiodistal C, M1. M2 sulung dg C, P1, P2 permanen
- RA : 1,5 mm
- RB : 2,5 mm
-
- Developmental space : celah gigi sulung yg lain selain primate space
Space Maintainer
berdasar desain, jumlah abutment
Space maintainer :
-
SM aktif/pasif:
- Aktif/space regainer: menghasilkan ruang (kekurangan ruang > 2 mm per region, mesial drifting molar)
- Pasif : menjaga ruang (kekurangan ruang 1-2 mm per region)
-
Fixed : multiple premature loss, kurang koop → pakai 2 gigi abutment
- Transpalatal arch : palatum dalam, tidak ada torus
- Nance holding arch : palatum dangkal, ada torus
- Lingual holding arch : RB
-
Semi fixed : premature loss 1 gigi→ 1 gigi abutment
- Band end loop : bounded saddle, M1 erupsi sempurna
- Crown end loop : bounded saddle, abutment karies, M1 erupsi sempurna
- Distal shoe : free end. M1 belum erupsi /belum erupsi sempurna
-
Removable : multiple premature loss, kooperatif
- Fungsional (ada anasir): premature loss anterior u/ estetik, ruang interoklusal cukup u/ anasir
- Non fungsional (tidak ada anasir) : ruang interoklusal tidak cukup u/anasir (misal ada ekstrusi) pake pelebaran plat akrilik
ECC (Early Childhood Caries)
-
ECC
- Nursing bottle : karies RA (istilah nursing bottle gadipake lagi)
- Rampan karies : karies RA & RB
- ECC : karies < 6 th / 72 bulan (yg biasanya melibatkan beberapa gigi sekaligus)
- Wayne classification
- Tipe 1 : mild to moderate (insisif/Molar RA, oklusal/proksimal)
- Tipe 2 : moderate to severe (insisif RA, molar RA , insisif RB blm kena, Molar sudah kena, permukaan halus RA tanpa RB)
- Tipe 3 : severe (RA & RB)
-
Klasifikasi ECC AAPD
-
Urutan antibiotic :
- Amoxicillin
- Clindamycin /
- eritromicin
- Azitromicin
- Metronidazole
- Moxifloxacin
- Limfomicin
- Sefalosporin
ACE MEMOLIS
-
Anestesi
*klo bisa jgn lingual krn banyak struktur penting, klo mau di deponir di mesial distal gigi, bevel menghadap lingual
1 gigi : infiltrasi; > 1 gigi : mandibular blok (arah lbh ke bawah dari oklusal), goyang derajat 3, resorpsi mencapai 1/3 akar : topical
- bahan topical : benzokain, Chlor etil
- mandibular blok: 2/ lebih gigi di 1 regio RB: menelusuri sisi medial ramus ascendens sampai ke foramen mandibular (krn foramen mandibular anak2 lbh inferior drpd bid oklusal)
Post a Comment