Catatan UKMP2DG: Orthodonsia
Syarat pergerakan gigi:
- Gaya (dari pegas/alat aktif)
- Ruangan
- Tidak ada hambatan (gigi antagonis, gigi sebelah)
-
TEORI PERGERAKAN GIGI
-
Piezoelectric
saat gigi menerima gaya – gesekan kristal kolagen ligamen periodontal menimbulkan arus listrik – arus listrik memicu pergerakan gigi (listrik statis)
-
Bone bending
gigi didorong/ditarik akan membuat korteks tulang melengkung.
-
Pressure tension
ligamen periodontal mengalami tekanan pada sisi gigi yang akan digerakkan sehingga pembuluh darah terjepit maka akan menurunkan suplai O2 & nutrisi sehingga jaringan akan hipoksia lalu terjadi inflamasi (fosfolipid bilayer rusak akan diubah fosfolipase mjd as arakidonat lalu diubah o/ COX 1 & 2 mjd mediator inflamasi) & prostaglandin akan memicu aktivasi osteoklas sehingga tjd resorpsi tulang pd korteks (sisi tlg yg menghadap ke akar) disebut frontal resorption
- Sisi pressure/tekanan: osteoklas, resorpsi
- Sisi tension/tarikan: osteoblast, aposisi
Hari pertama-ketiga: terjadi hyalinisasi
- Gaya yang diberikan kecil dan terjadi secara terus menerus mengakibatkan terjadinya resorpsi frontal (ini yang diharapkan dalam pergerakan orthodontic)
- Jika tekanan terlalu besar – sel banyak mengalami hipoksia – korteks dan spongios resorpsi – undermining resorption – gigi goyang
- Undermining resorption: gigi goyang karena gaya yang diberikan terlalu besar (normalnya gaya yg diberikan: optimal & continuous)
- Pasien tidak disarankan minum steroid/NSAID karena akan menghambat aktivasi prostaglandin yg akan menghambat terjadinya frontal resorption
- JENIS PERGERAKAN SECARA ORTHODONTIK
-
-
Jenis Pergerakan secara Orthodontik
-
Bodily/translasi
mahkota dan akar bergerak kearah yang sama, pada peranti cekat
- contoh
- Gigi 11 bergerak ke labial Resorpsi: LABIAL, Aposisi: PALATAL
- Gigi 11 bergerak ke distal Resorpsi: DISTAL, Aposisi: MESIAL
- contoh
-
Tipping: mahkota bergerak tapi apical ga gerak
- Control tipping: mahkota bergerak tapi apikal
tidak mengalami pergerakan; center of rotation:
ujung apical, peranti cekat
- contoh
- Gigi 11 bergerak ke labial Resorpsi: Serviko LABIAL, Aposisi: Serviko PALATAL
- Gigi 11 bergerak ke mesial Resorpsi: Serviko MESIAL, Aposisi: Serviko DISTAL
- contoh
- Uncontrol tipping: mahkota dan apical bergerak tapi berlawanan arah; center of rotation: ditengah akar, peranti lepasan
- contoh
- Gigi 11 bergerak ke labial Resorpsi: Serviko LABIAL, Apiko PALATAL Aposisi: Serviko PALATAL, Apiko LABIAL
- Gigi 11 bergerak ke mesial dengan alat orto lepasan Resorpsi: Serviko MESIAL, Apiko DISTAL Aposisi: Serviko DISTAL, Apiko MESIAL
- Control tipping: mahkota bergerak tapi apikal
tidak mengalami pergerakan; center of rotation:
ujung apical, peranti cekat
-
Torque
akar bergerak tapi mahkota diam, pada peranti cekat
-
Alat untuk mengukur gaya: force gauge
-
contoh
GAYA TORQUE KE LABIAL Resorpsi: Apiko LABIAL, Aposisi: Apiko PALATAL
-
-
-
DIAGNOSIS SKELETAL- liat dari sefalometri
ANB (SNA-SNB), normal (0-4)
SNA: normal 82 +/- 2
SNB normal 80 +/-2
- Hubungan mandibula terhadap maksila
- Kelas I/ortognati: ANB normal
- Kelas II/retognati RB: ANB>normal
- Kelas III/prognati RB: ANB<norma
- SNA>normal dan SNB>normal tp ANB menunjukkan nilai normal: bimaxillary prognati
- SNA<normal dan SNB<normal tp ANB menunjukkan nilai normal: bimaxillary retrognati
- Bimaxillary dental protrusion: Skeletal klas I, I RA & RB proklinasi
- Bimaxillary dental retrusion: Skeletal klas I, I RA & RB retroklinasi
- Bedah orto: kelainan skeletal, masa pertumbuhan selesai (PR: 14-16 th & LK: 16-18 th)
- Hubungan mandibula terhadap maksila
-
DIAGNOSIS DENTAL (Angle, modifikasi dewey)
Diagnosis Oklusi, Etiologi Maloklusi (Angle Dewey)
Lihat hubungan M1 permanen
-
KELAS I/NEUTROKLUSI
Cusp mesiobukal M1 atas terletak di bukal groove M1 bawah Tipe 1: crowding anterior Tipe 2: protrusi anterior (lihat inklinasi anterior, baru liat overjet) Tipe 3: crossbite anterior (liat overjet -) Tipe 4: crossbite posterior Tipe 5: mesial drifting (selain M1)
-
KELAS II/DISTOKLUSI
Cusp distobukal M1 atas terletak di mesiobukal M1 bawah Divisi 1: proklinasi RA anterior, overjet besar Divisi 2: insisive sentral RA retroklinasi (kemungkinan persistensi I1 atas), insisif lateral proklinasi-biasanya deepbite Subdivisi: 1 sisi neutroklusi, sisi lain distoklusi
-
KELAS III/MESIOKLUSI
Cusp mesiobukal M1 atas terletak di distobukal M1 bawah Tipe 1: edge to edge Tipe 2: crowding anterior RB, insisive RA terletak lebih labial dari insisive RB Tipe 3: crossbite anterior
Subdivisi: 1 sisi neutroklusi, sisi lain mesioklusi
-
liat foto klinis
-
PROFIL WAJAH
-
GRABER
Analisa letak bibir atas dan bawah terhadap Glabella-Pogonion
- Cembung: bibir atas & bawah di depan glabellapogonion
- Lurus: bibir atas & bawah tepat di galbella-pogonion
- Cekung: bibir atas & bawah di belakang glabella - pogonion
-
RICKETS / E LINE
Letak Pronasal (anterior dr hidung) ke Pogonion
- Cembung: bibir atas >4 mm di depan garis
- Lurus: Bibir atas 2-4 mm di belakang garis & bibir bawah 1-2 mm dibelakang garis
- Cekung: bibir bawah >2 mm di depan garis
-
STEINER
S Line (titik tengah kurva S hidung-Subnasal) ke Pogonion *kriteria steiner=rickets
-
-
INDEKS KEPALA (TIPE KEPALA)
Lebar kepala: Byzigomatik supramastoideus Panjang kepala: Glabella – Occipital
-
INDEKS WAJAH (TIPE WAJAH)
Lebar kepala: Byzigoma Tinggi wajah: Nasion – Gnation
ANALISIS RADIOGRAFI
-
SKELETAL pattern
-
ANALISA DOWN
-
Facial angle: antara FHP (Po-Or) & Na-Pog
Normal: 82-95
Normal: cekung, prognati mandibula
<Normal: cembung, retrognati mandibula
-
Angle of convexity: Na-A & A-Pog
Niai 0: profil lurus Nilai (-): bila berlawanan arah jarum jam, cekung Nilai (+): bila searah jarum jam, cembung
-
-
ANALISA STEINER
-
SNA: S-N ke N-A (kedudukan maxilla thd basis cranii)
Normal: (±2) 82
Normal: prognati maxilla <Normal: retrognati maxilla
-
SNB: S-N ke N-B (kedudukan mandibular thd basis cranii)
Normal: (±2) 80
Normal: prognati mandibular <Normal: retrognati mandibula
-
ANB: SNA-SNB
Normal: (±2) 2 Klas I
Normal: Klas III <Normal: Klas II
-
-
ANALISA TWEED
Satu sudut menggambarkan skeletal (FMPA) Dua sudut menggambarkan dental
-
FMPA: Frankfort (Po-Or) - Mandibular plane (GoMe) Untuk melihat pertumbuhan 1/3 wajah bawah posteroinferior
Normal: (±3) 25
Normal: pertumbuhan 1/3 wajah bawah besar (dolikosefalik-leptoprosop) <Normal: pertumbuhan 1/3 wajah kecil (brakisefalik-euriprosop)
-
-
-
DENTAL pattern
-
ANALISA DOWN
Interincisal angle: sudut antara sumbu panjang I RA & sumbu panjang I RB
Normal: 130-130,5 <Normal: proklinasi insisif
Normal: retroklinasi insisif
-
ANALISA STEINER
-
Interincisal angle: sudut antara sumbu panjang I RA & sumbu panjang I RB
Normal: (±5) 135 <Normal: proklinasi insisif
Normal: retroklinasi insisif
-
I-NA: sudut inklinasi I RA thd N-A
-
Nilai linear (jarak I thd N-A): untuk melihat posisi, (jarak bidang NA ke insisal RA)
Normal (±2) 4 mm
Normal: insisif proposisi <Normal: insisif retroposisi
-
Nilai angular (sudut I thd N-A): untuk melihat inklinasi,
Normal: 22
Normal: proklinasi <Normal: retroklinasi
-
-
I-NB: sudut inklinasi I RB thd N-A
-
Nilai linear (jarak I thd N-B): untuk melihat posisi, (jarak bidang NB ke labial insisif RB)
Normal (±2) 4 mm
Normal: insisif proposisi <Normal: insisif retroposisi
-
Nilai angular (sudut I thd N-B): untuk melihat inklinasi,
Normal 25
Normal: proklinasi <Normal: retroklinasi
-
-
-
ANALISA TWEED
-
Sudut IMPA (Insisive Mandibular Plane Angle): sudut yg dibentuk antara I RB – Mandibular plane (Go-Me)→ L1-GoMe
Normal: (±5) 90 IMPA>normal: proklinasi I RB terhadap mandibular IMPA<normal: retroklinasi I RB terhadap mandibular
-
Sudut FMIA (Frankfort Mandibular Incisive Angle): sudut antara Frankfort (Po-Or) ke
Inklinasi I RB Normal: (±2) 65 FMIA>normal: retroklinasi I RB FMIA<normal: proklinasi I RB
-
-
ANALISA RAKOSI
I-SN: sudut antara inklinasi I RA terhadap garis S-N (basis crani) Normal: (±6) 104
Normal: insisif RA proklinasi <Normal: insisif RA retroklinasi
-
-
BAD HABIT
Perawatan Orthodonti Preventif- Bad Habit
Normal: resultan gaya 0/ neutral zone/ statis/ equilibrium poin (interaksi otot buccinator (pipi), otot lidah, otot orbicularis oris (bibir))
-
Lidah
melawan gaya otot bucinator dan sebagai panduan pertumbuhan palatum (***ke samping) Inklinasi normal: melawan gaya otot lidah & otot orbicularis oris
-
KEPARAHAN BAD HABIT
- Intensitas: besar gaya yang muncul yang bisa menyebabkan maloklusi
- Frekuensi: kebiasaan berulang dalam sehari
- Durasi: sudah berapa lama kebiasaan berlangsung
-
KEPARAHAN BAD HABIT
- Intensitas: besar gaya yang muncul yang bisa menyebabkan maloklusi
- Frekuensi: kebiasaan berulang dalam sehari
- Durasi: sudah berapa lama kebiasaan berlangsung
-
MENGHISAP IBU JARI (IBU JARI KALUS)
- Kontraksi palatum (lengkung gigi RA sempit), → F buccinator > (tidak ada gaya dari lidah)→ kontraksi
- palatum dalam,
- proklinasi insisif RA,
- rektroklinasi insisif RB, posterior openbite, muka panjang (dolikosefalik)
Habit Breaker: Palatal crib
-
BERNAFAS MELALUI MULUT
-
Kontraksi palatum (lengkung gigi RA sempit),
-
palatum dalam,
-
proklinasi insisif RA & RB,
-
openbite, (gigi posterior ga kontak→ ekstrusi→ gigitan tinggi)
-
crossbite ekstrusi gigi posterior (DVO bertambah),
-
muka panjang (adenoid face)
-
gingivitis
Terjadi gingivitis: dalam mulut ada flora normal – saliva berkurang karena mulut kering – karies dan kelainan jaringan periodontal, mulut bau (banyak gas sulfur karena ada metabolisme asam aminometionit)
-
Habit Breaker: KIE, rujuk THT, Oral screen
-
Tes Mouth Breathing:
- Mirror test: letakkan kaca dibawah hidung dandibawah mulut, lihat mana kaca yang berembun
- Water test: air matang dalam mulut pasien, bila bisa menahan pasien bernafas melalui hidung
- Cotton butterfly test: kapas diletakkan dibawah hidung, bila bergerak maka bernafas melalui hidung
- Narest/ala nasi/nostril reflex: liat cuping hidung (bila bergerak/dilatasi/membesar maka ada sumbatan pada hidung)
-
-
MENJULURKAN LIDAH
- Proklinasi insisif RA & RB,
- multiple diastema RA & RB,
- openbite anterior,
- palatum normal (krn lidahnya masih di palatum)
- Habbir Breaker: Tongue crib
-
MENGHISAP BIBIR
- Menghisap bibir bawah: proklinasi insisif RA, retroklinasi insisif RB, hipertonus otot RB & hipotonus RA – lip bumper RB
- Menghisap bibir atas: proklinasi insisif RB, retroklinasi insisif RA, hipertonus otot RA & hipotonus RB – lip bumper RA
- Menghisap bibir atas & bawah: retroklinasi insisif RA & RB, hipertonus otot RA & RB– lip bumper RA & RB
cheilitis juga bisa
limp bumper→ menahan otot bibir, membuat gigi proklinasi (dengan membiarkan tidak ada gaya yang menekan)
PERAWATAN ORTHODONTIK Perawatan myofunctional: perawatan pada anak dengan kelainan skeletal periode tumbuh kembang myofunctional: menahan atau meransang pertumbuhan SNA normal ±2 (82) SNB normal ±2 (80) Maxilla>normal: headgear Maxilla<normal: facemask/reverse hedgear Mandibular>normal: chin cap Mandibular<normal: activator/ bionator/ twin block/ mono block Frankl appliance: 1: skeletal kelas 1 cenderung kelas 2 (batas atas skeletas kelas 1), kelas 2 juga bisa 2: skeletal kelas 2 3: skeletal kelas 3 4: wajah hiperdivergen (pertumbuhan 1/3 wajah bawah panjang) disertai anterior openbite Kelainan 3 gigi: Arah vertical: intrusi, ekstrusi, openbite, deepbite Arah transversal: versi, midline shifting, crossbite posterior Arah sagital: crossbite anterior, versi, mesial drifting Versi: seluruh mahkota/2 sisi mahkota bergerak kearah yg sama Rotasi eksentris/torsivers : 1 sisi yg berputar Rotasi sentris/torsi: 2 sisi berputar Kantilever tunggal/finger spring/finger coil: mesialisasi/distalisasi gigi (kawat diameter 0,6 mm) Kantilever ganda/z spring/bumper terbuka/simple spring: mendorong satu/dua sisi gigi anterior ke labial DINDA APRILLA SALSABILA dengan ujung nya pada sisi yg mau digerakkan (kawat diameter 0,6 mm) Labial bow/busur labial: menjaga/menahan lengkung gigi (kawat diameter 0,8 mm) Klamer adam: retentive (kawat diameter aktif 0,7 mm; pasif 0,8 mm) Plat akrilik Pegas T/T spring: mendorong 2 gigi anterior sekaligus ke labial (kawat diameter 0,6 mm) Double mershon: mendorong beberapa gigi sekaligus ke labial (kawat diameter 0,6 mm) Komponen retensi :
-
-
malposisi gigi
-
1 sisi
-
versi
-
torso versi/ torsi versi
-
rotasi eksentrik
-
out/in; out: ke labial; in: ke palatal
-
contoh
mesiolabio versi
mesiolabio torso versi
mesio labio rotasi eksentrik
mesial out
-
-
2 sisi ke arah yang sama
versi
Kelainan 3 gigi: Arah vertical: intrusi, ekstrusi, openbite, deepbite Arah transversal: versi, midline shifting, crossbite posterior Arah sagital: crossbite anterior, versi, mesial drifting Versi: seluruh mahkota/2 sisi mahkota bergerak kearah yg sama Rotasi eksentris/torsivers : 1 sisi yg berputar Rotasi sentris/torsi: 2 sisi berputar
-
-
Komponen Peranti lepasan
- Kantilever tunggal/finger spring/finger coil: mesialisasi/distalisasi gigi (kawat diameter 0,6 mm)
- Kantilever ganda/z spring/bumper terbuka/ mendorong satu/dua sisi gigi anterior ke labial dengan ujung nya pada sisi yg mau digerakkan (kawat diameter 0,6 mm)
- Labial bow/busur labial: menjaga/menahan lengkung gigi (kawat diameter 0,8 mm) Klamer adam: retentive (kawat diameter aktif 0,7 mm; pasif 0,8 mm)
- Plat akrilik
- Pegas T/T spring: mendorong 2 gigi anterior sekaligus ke labial (kawat diameter 0,6 mm)
- Double mershon: mendorong beberapa gigi sekaligus ke labial (kawat diameter 0,6 mm)
-
Komponen retensi
diameter: 0,7 (kampus lain 0,8)
- Adam (di M1 permanen erupsi sempurna, klo belum sempurna menghambat erupsi ketahan shoulder)
- Arrowhead: M1 permanen belum erupsi sempurna, letaknya di embrasure/interdental
- Ball: M1 permanen undercut dangkal, meningkatkan retensi, bukan retensi utama
-
Komponen aktif :
diameter: 0,5 (kampus lain 0,6)
osce: rencana perawatan: (harus pergerakan kemana) mendorong gigi 11 ke mesial/mesialisasi gigi 11/mesialisasi gigi 11 dengan finger spring/ GABOLE finger spring tok (itu namanya alat aja)
ikut kampus cara gambar, diameter etc
-
Mesialisasi/ Distalisasi→ Finger spring
Anterior (mesial-distal):
mau dorong ke mesial, coil di distal
- Finger spring/ kantilever tunggal
- Finger coil
-
Mendorong 1 sisi ke labial
-
Z spring
- Open bumper/ Double cantilever/ z spring/ s spring: besarkan 1 loop dekat gigi (mendorong 1 sisi) atau 2 loop (mendorong 2 sisi)
- Open cantilever 2 anterior (labial)
menggerakan 1 sisi: 1 ujung bebas diletakkan di sisi yang akan digerakkan
menggerakkan 2 sisi:
ujung ekor: bebas, lengkung hanya untuk retensi aja
-
T spring
mendorong 2 sisi gigi anterior sekaligus, mendorong 1 gigi posterior
- Closed cantilever/Closed bumper: mendorong 2 sisi ke labial
-
contoh 1
RP:
- mendorong sisi mesial 11,21 ke arah labial
- protraksi/ proklinasi sisi mesial gigi 11,21 ke arah labial
alat: z spring, t spring/contonuous spring/kantilever tertutup
-
contoh 2
midline diastema bisa karena proklinasi/ distoversi
- klo distoversi pasti ada overlap dengan gigi i2→ mesialisasi; memastikan tidak ada perubahan ke labial: labial bow -pasif;0,7 (kampus lain 0,8 klo pasif, 0,7 klo aktif)
-
contoh 3
Jarak gigit: -4mm, gigi 11 linguoversi
-
apakah pakai peninggian gigit?
peninggian pasif di RA karena tidak ada peranti aktif
Tergantung FWS dan OP
- FWS> OB: tidak perlu
- FWS=<OB: perlu
coba bayangin klo FWS<OB, terus mau gerakin gigi 11 ke labial, kan kepentok I1 bawah→ jadinya dikasi peninggian gigit posterior→ agar jumping bite
-
-
contoh 4
gigi 21 mesiopalato rotasi sentris
rencana perawatan: mendorong mesial ke labial, mendorong labial ke mesial gigi 21
alat: z spring, 0,6, labial bow aktif 0,7
-
-
-
Busur Labial
Busur labial: retraksi (1/3 tengah labial gigi), intrusi (1/3 incisal), ekstrusi (1/3 servikal)
-
Short: shoulder distal gigi C (u/ retraksi tanpa caninus); shoulder tdk bisa bikin gerak
-
Long: shoulder gigi P atau di solder dg adam (u/ retraksi caninus)
-
Reverse (labial loop U terbalik): menutup multiple diastema (cara aktivasi : memperbesar loop u/ meretraksi)
-
Split: menutup central diastema *retraksi dulu baru frenektomi (agar tidak terbentuk jar parut bila frenektomi dulu)
-
Komponen pasif
Busur labial Basis plat akrilik
-
-
Frankl appliance
Frankl appliance:
-
1: skeletal kelas 1 cenderung kelas 2 (batas atas skeletas kelas 1), kelas 2 juga bisa
umur 10 anb 4, mungkin bisa masih tumbuh
-
2: skeletal kelas 2 3: skeletal kelas 3 4: wajah hiperdivergen (pertumbuhan 1/3 wajah bawah panjang) disertai anterior openbite
-
Rencana Perawatan Ortodonti
-
Preventive
- Space maintainer
- Deciduous Teeth Proximal Restoration
-
Interceptive
- Removable- component
- hanya butuh pergerakan minor
-
Myofunctional
- pada pasien yang?
-
masih masa pertumbuhan (p:14=16, l=16-18)
permeriksaan masa pertumbuhan:
- CVM index: cervical vertebrae maturity index (c2, c3, c4)→ pake sefalometri
- foto tulang carpal (tangan)
-
ada kelainan skeletal
-
- yang maju ditahan, yang mundur ditarik ke depan (gabisa mundurin karena harus bedah)
- max >normal: Headgear
- Max < normal: face mask (sekaligus nahan RB)/ reverse headgear (narik RA)
- mand > normal: chin cap
- mand< normal : activator, bionator, monoblock, twinblock (bisa sekaligus menahan RA)
- pada pasien yang?
-
Curative
-
Analisa ruang
Analisis Pengukuran Ruang dalam Perawatan orthodonti
-
Mixed dentition :
- Nance
-
Huckaba
pake perbandingan foto rontgen kyk ngitung PK saat DWP
-
Moyers
C, P1, P2 permanen belum keluar
available space: distal i2 tetap ke mesial M1 tetap , dengan catatan 4I sudah diperbaiki agar space tidak berubah lagi
- klo ada crowding (dikurangin di available), diastema (ditambah)
- Required space: RA dan RB pake 4 insisif RB
- orang melayu mirip probabilitas yg 75%nya moyer
-
Permanenth dentition
Permanen dentition:
- Pont
- Korkhaus
- Howes
→ agar tau apa boleh di ekspansi atau tidak, boleh di ekspansi jika tulang basal > lengkung gigi (kontraksi (tulang lebih besar dari lengkung gigi)), klo tulang basal < maka gabole krn klo maksa→ gigi nya pada keluar karena tulang basalnya gacukup untuk menanggung
- Thompson & brodie → deepbite penyebabnya apa? apakah anterior esktrusi/ posterior intrusi?
- Kesling (awalnya crowding→ dipisah per gigi→ disusun sesuai lengkung ideal sampai P1-lihat ruang yang ada+ yg dibutuhkan (p2)
-
-
Pencarian ruang
- Non ekstraksi (< 4mm/ quadran)
-
Protraksi/proklinasi anterior: insisif retroklinasi
-
Proximal stripping 0,25mm per sisi, 1 gigi max 0,5 (titik kontak aja)→ ngecek pake slicing paper
-
Ekspansi: lengkung basal > lengkung gigi
- Transversal / lateral
-
(1) Parallel (anterior & posterior tereskspansi)
A dan P ke lateral bersamaan
- Symetrical (kanan & kiri bergerak)
- Asymmetrical (1 sisi bergerak)
-
(2) Non parallel / radial (anterior terkespansi, ada kunci di posterior)
Symmetrical (kanan & kiri bergerak) Asymmetrical (1 sisi bergerak) *crossbite posterior: ekspansi transversal parallel asymetri
-
Sagital (1) Posterior-distally (2) Anterior-labially
- Transversal / lateral
-
Distalisasi molar
-
- Non ekstraksi (< 4mm/ quadran)
-
Jenis bite plane/ bite riser→ buat deepbite, crossbite
- Maxillary flat biteplane anterior:
- koreksi deepbite krn posterior intrusi/ infraklusi (agar posterior tidak berkontak – posterior ekstrusi) & intrusi anterior atau
- koreksi crosbsite posterior namun perlu kombinasi T spring/pegas T atau ekspansi transversal *cek deepbite: Thomson brodie
- Maxillary inclined biteplane: proklinasi insisif bawah yg retroklinasi
- Mandibular inclined biteplane: proklinasi insisif atas yg retroklinasi, koreksi crossbite anterior
- Sved biteplane: intrusi insisif atas (koreksi deepbite krn insisif atas yg ekstrusi) & intrusi insisif bawah
- Hollow biteplane: =maxillary flat tp palatal nya lubangi diberi pegas u/ mendorong insisif atas ke labial (koreksi insisif atas yg retroklinasi) & intrusi insisif bawah (untuk ekstrusi I RB) → biasanya buat kelas 2 divisi 2
- Inclined/ miring 45 derajat
- Maxillary flat biteplane anterior:
-
Koreksi crossbite anterior
- Insisif Cb partial erupted & kooperatif : tongue blade (stik es krim)
- M1 permanen belum erupsi sempurna, tapi gigi yang Cb erupsi sempurna : reverse stainless steel crown (yang cembuh bagian palatal)
- M1 permanen erupsi sempurna & tidak kooperatif : inclined bite plane mandibular (disementasi)
- M1 permanen erupsi sempurna & kooperatif : posterior biteplane kombinasi z spring atau posterior biteplane+ekspansi sagital (posterior biteplane harus diKOMBINASI)
-
Koreksi crossbite posterior
- punya kebiasaan menghisap ibu jari:
- yes: quad helix
- no: w arch/ quad helix
- sutura mediana sudah menutup?
- belum: ekspansi dg jackscrew
- sudah: w arch, alat lepasan, unequal quad helix
- punya kebiasaan menghisap ibu jari:
-
Leeway space
M2 sulung cusp to cusp: flush terminal plane: end to end
M2 sulung distal step:
- Pertumb mandibular terbatas: M1 permanen kelas 2
- Pertumb mandibular normal: M1 permanen cusp to cusp M2 sulung flush terminal plane:
- Pertumb mandibular terbatas: M1 permanen cusp to cusp
- Pertumb mandibular normal: M1 permanen kelas 1 M2 sulung mesial step:
- Pertumb mandibular terbatas: M1 permanen kelas 1
- Pertumb mandibular normal: M1 permanen kelas3
-
jenis gaya
- continuous: cekat
- interrupted: alat ortho tidak dipakai teratur
- intermitten: alat lepasan, lepas pasang sesuai aturan, elastic
overbite maka gaperlu peninggian gigit posterior; freeway space < atau = maka perlu peninggian posterior Perawatan crossbite anterior & posterior tidak perlu retainer u/ fase retensi Relaps paling tinggi : perawatan koreksi rotasi gigi maka perlu retainer atau circumferential supracrestal fibrotomy (bedah pemotongan lig periodontal disekitar puncak tlg alv)
ekspansi unparalel: cuma gerak 1 sisi
Post a Comment