Catatan UKMP2DG: Ilmu Penyakit Mulut

shape image

Catatan UKMP2DG: Ilmu Penyakit Mulut

 

  • MUKOSA

    Mukosa :

    1. Non keratin : licin, strachy

    Ex : mukosa bukal, mukosa labial, dasar mulut  palatum molle, ventral lidah

    1. Keratin : bertekstur

    Ex : dorsum lidah, palatum durum, ekimosis, pustule, purpura, petekie, macula, patch

    JENIS SEL MUKOSA :

    • Mukosa intraoral : sel epitel ppih berlapis banyak (stratified squamous)

  • TIPE LESI

    1. Primer : pertama kali muncul
    2. Sekunder : lanjutan primer/primer yang mengalami perubahan

JENIS LESI :

Lesi Primer

  • Sejajar dengan jar sekitar, warna beda dengan jaringan sekitar

    • Makula

      Datar, sejajar dengan jar sekitar, warna berbeda dengan jaringan sekitar

      Ukuran (<1 cm). Disebabkan oleh produksi melanin yg berlebih/pigmentasi dari hal2 lain yg bisa krn dr luar tubuh

      • lapisan produksi melanin (sel melanosit) berlebih di basalis

    • Patch

      Lesi datar, bisa di dalam/luar mulut, warna beda dari jaringan sekitar

      Ukuran (≥1 cm)

  • Benjolan flat top, isi jaringan

    • Papula :

      Lesi agak meninggi, atap lesi datar, isi jaringan

      Ukuran :(≤1 cm)

    • Plaque / Plak

      Lesi agak meninggi, atap lesi datar, isi jaringan

      Ukuran : (>1 cm)

  • Benjolan dome-shaped, isi cairan

    • Vesikel

      Benjolan/lentingan berisi cairan

      Ukuran : (<1 cm)

      Isinya cairan/lentingan

    • Bulla

      Benjolan/lentingan berisi cairan

      Ukuran: (≥1 cm)

  • Benjolan isi pus

    Pustula

  • Benjolan dome shaped, isi jaringan

    • Nodula

      Benjolan dome shaped (kubah), isi jaringan

      Tidak ada batasan ukuran. Ada yg bertangkai (sessile), tidak bertangkai (pediculate)

Lesi sekunder

  • Erosi

    Atrofi/kehilangan epitel, kemerahan, nyeri (sub epitel/ basal)

    • vesikel/bulla yang pecah

  • Ulser

    Dasar lesi ada depresi, ditutupi fibrin clot/pseudomembran/ kekuningan, vesikel/bula pecah, nyeri (basalis)

    • bisa dari vesikel, bulla yang pecah

  • Lesi karena pecahnya Pembuluh Darah | datar, merah kebiruan

    • Petekie

      Ukuran (≤0,3 cm)

    • Purpura

      Diskolorasi (merah-ungu), pembuluh darah dbawah jar pecah

      Ukuran (0,4-0,9 cm)

    • Ekimosis

      Ukuran (≥1 cm)

    • tes diaskopi : u/ periksa keterlibatan vascular, interpret: dipencet-pucat-hasil (+)

    INFEKSI VIRUS (Gejala : prodromal, malaise)

  • HIV (Kasifikasi Clearinghouse) lesi berkaitan dg hiv

    • Grup 1 (paling terkait)
      • oral hairy leukoplakia
      • candidiasis
      • kaposi sarcoma
      • linear gingiva erythema
      • NUG dan NUP

Infectious Disease

Infeksi Virus

Biasanya infeksi virus diawali gejala prodromal sebelum lesi, klo bakteri setelah lesi muncul ada gejala prodromal, diawali lentingan, klo masih ada vesikel: virus aktif membelah, dikasi antivirus

Self limiting: bisa sembuh sendiri: istirahat cukup, diet TKTP, intake cairan ditingkatkan

  • kl infeksi virus gabole dikasi steroid & non steroid karena akan menurunkan imun (imunosupressan)

Mekanisme steroid : menghambat enzim fosfolipase -bila tidak dihambat, fosfolipase membentuk prostaglandin – prostaglandin memicu aktivitas imun

  • HHV-1 / HSV-1

    Tes : PCR, immunofluoresen

    • Primary herpetic gingivostomatitis : primer, multiple ulserasi, gingiva & mukosa (hanya di IO)

      • primary: baru pertama kali
      • herpetic: lesi banyak
      • gingivostomatitis: menyebar, ada di mukosa berkeratin (palatum durum) dan tidak berkeratin (mukosa bukal)

      Terapi :

      1. Antivirus (belum flully blown/blum vesikel pecah semua) : Acyclovir 400 mg 3x/hari (7-10 hari) atau 200mg 5x/hari

      Mekanisme acyclovir : menghambat replikasi DNA

      1. Multivitamin 1x/hari (u/ memperkuat sistem imum) (5 hari)

      2. Antiseptik : Chlorhexidine gluconate 0,2% atau Benzydamine HCL (untuk meringankan sakit, klo udah pernah dikasih Chx tapi masih sakit baru dikasih benzydamine)

      3. Antipiretik : Paracetamol 500 mg 3x/hari selama 3 hari

    • Reccurent intraoral herpes / Stomatitis herpetica : rekuren, vesikel, hanya di IO kecuali gingiva

      • ditanya dulu pernah kekgini atau tidak, yg sebelumnya diawali demam?
      • Terapi :
      1. Antivirus (belum flully blown/vesikel pecah semua) : Acyclovir 400 mg 3x/hari atau 200mg 5x/hari

      Mekanisme acyclovir : menghambat replikasi DNA

      1. Multivitamin 1x/hari (u/ memperkuat sistem imum)

      2. Antiseptik : Chlorhexidine gluconate 0,2% atau Benzydamine HCL

      3. Antipiretik : Paracetamol 500 mg 3x/hari selama 3 hari

    • Herpes labialis : vesikel bibir, panas, perih, gatal, vesikel jadi ulser – bibir pecah jd krusta kekuningan, unilateral/bilateral, luar mulut (bibir)

      • Terapi :

        Antivirus : Acyclovir cream 5% 3-4x/hari selama 7-10 hari

      • kl uda fully blown gaperlu antivirus

      1. Multivitamin

      2. Antiseptik : CHX & Benzydamine HCL

    • Herpetic whitlow : ujung jari ada vesikel, nakes kena air liur penderita, lesi primer

      • Terapi : Antivirus : Acyclovir cream 5% 3-4x/hari selama 7-10 hari

      • kl uda fully blown gaperlu antivirus

  • HHV-2 / HSV-2 (genital)

  • HHV-3 / VZV (Varicella zoster)

    Etio : penurunan imun & tertular melalui cairan

    acyclovir 850mg 5x sehari (7-10hari) dan acyclovir cream 5% atau diganti calamin (zinc asetat 0,1%, dan pramoxin 1%), multivitamin, obat kumur

    • Varicella / chickenpox : vesikel EO & IO, bilateral

    • Herpes zoster : funilateral, tidak melewati midline

      rekurensinya varicella zoster

      midline krn dorman di ganglion, klo rekurensi cuma di ganglion saraf itu aja

    • Terapi :

    1. Antivirus : Acyclovir 5 x 800 mg (7-10 hari) atau Calamine 3-4x/hari (7-10 hari)
    • kl ada lesi EO pake Acyclovir cream boleh
    1. Multivitamin
    2. Analgesik : Paracetamol
    3. Antiseptik
    • Komplikasi :
    1. Post herpetic neuralgia (nyeri kepala)

    Terapi : Gabapentin

    1. Ramsay hunt / Herpes zoster oticus : facial paralysis (kehilangan tonus otot salah satu sisi wajah), penurunan pendengaran, lesi sampai ujung telinga & hidung

    Terapi : Acyclovir 5 x 800 mg (7-10 hari)

  • HHV-4 / Epstein bar

    • Oral hairy leukoplakia : plak putih, orientasi vertikal, lateral lidah, rujuk Sp PM (kecurigaan infeksi HIV), gabisa dikerok

    • virus predisposisi: virus hiv

    • Terapi : CHX

  • HHV-5 / Cytomegalovirus

  • HHV-6

  • HHV-7

  • HHV-8 / Kaposi sarcoma HV :

    macula keunguan (EO), macula & nodula keunguan (IO), riwayat berganti pasangan, keras, tidak sakit, predisposisi : infeksi HIV

    Tes : anti-HIV & CD4 (normal : 500-1000, <500 positif HIV)

  • Coxsackie A16 / Enterovirus 71

    • tidak ada antivirus spesifik, jd tidak perlu antivirus

    • klo ada gatal di telapak tangan kaki→ baru dikasih Dipenhydramin 3x sehari (3-5 hari)

    • HFMD : lesi di mulut, kaki, tangan

      • Terapi : Mutivitamin, Antiseptik, Antipiretik, Rujuk Sp PM (nanti akan diberikan Dipenhidramine HCL)

    • Herpangina : multiple ulserasi palatum molle, pilar tonsil, orofaring

      • Terapi : Mutivitamin, Antiseptik, Antipiretik, Rujuk Sp PM (nanti akan diberikan Dipenhidramine HCL)

  • HPV

    • Squamous papilloma : nodul, bertangkai, riwayat sering berganti pasangan, EO kaya kutil, predisposisi (infeksi HIV)

  • Paramyxovirus

    • Parotitis epidemica / mumps / Sialadenitis viral : bengkak kel parotis, bilateral, sakit makan panas & pedas, menyebar cepat; sialadenitis bakteri: ada keluar nanah saat dipencet kelenjar saliva, klo virus engga, bisa unilateral, bisabilateral
    • Terapi :
    1. Isolasi min 5 hari dari gejala awal timbul
    2. Suportif / multivitamin
    3. Analgesik : Paracetamol, Ibuprofen (bila demam)
    4. Menghindari 1 alat makan (krn penyebaran melalui cairan)
    5. Vaksin MMR

  • Rubella rubi virus

    • Rubella / campak jerman / german measles : koplik spot (titik putih menyebar mukosa mulut), papula merah di EO, lebih ringan dari rubeola
    • Terapi :
    1. Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella)
    2. Rujuk Sp PD (antivirus), KK
    3. Tes TORCH (toxoplasma, Rubela, Cytomegalovirus, Herpes) dilakukan blm menikah, cek teratogenic virus test agar anak tidak mengalami kelainan kongenital

  • Morbili virus

    • Rubeola / Measles / Campak : gejala lebih berat, bintik koplik di mukosa, dapat mengancam jiwa (gejalanya lebih parah- demam sgt tinggi), papula merah (EO), koplik konjungtivitis
    • Terapi :
    1. Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella)
    2. Rujuk Sp PD (antivirus), KK

  • Teratogenic virus

    →Tes TORCH (toxoplasma, Rubela, Cytomegalovirus, Herpes) dilakukan blm menikah, cek teratogenic virus test agar anak tidak mengalami kelainan kongenital

    bayi bisa kebawa virus ortu

    • Toxoplasma
    • Rubella
    • Citomegallovirus
    • Herpes

INFEKSI JAMUR

  • faktor predisposisi : pemakaian antibiotic & obat kumur (antibiotic : 7-10 hari, antiseptic : 3-5 hari --jangka panjang), kortikosteroid inhalasi (asma), GT tidak terkontrol, imunokompromise (HIV, transplantasi)

Candidiasis

  • Candidiasis :

    • Acute pseudomembran candidiasis / Oral thrust : plak putih, bisa dikerok meninggalkan kemerahan

      • bedanya sm coated tongue itu kl couted tongue dikerok tidak meninggalkan area kemerahan (sewarna dg mukosa)

    • Acute atrophy candidiasis / Acute eritematus candidiasis/ Antibiotic sore mouth : kemerahan palatum, kortikosteroid inhalasi

    • Chronic atrophy candidiasis / Denture stomatitis : kemerahan palatum, erosi, riwayat GT

      Tipe 1 : Punctiform hyperemia : titik merah/makula di mukosa yg berkontak, terlokalisir, erosi

      Tipe 2 : diffuse hyperemia / generalized : macula eritema (merah semua)- ngikutin bentuk GT

      Tipe 3 : Granular hyperemia : nodul di palatum

    • Chronic hyperplastic candidiasis / Candidal leukoplakia : plak putih, tidak bisa dikerok, pakai obat kumur/antibiotic/HIV

      klo leukoplakia biasanya krn karsinogenik

    • Median rhomboid glossitis : kemerahan di midline dorsal lidah

      biasanya karena kekurangan oksigen

    • Angular cheilitis : fisura mendalam kemerahan

      Etio : candida albicans (jamur) & Staphylocccus aureus (bakteri)

      Predisposisi : def nutrisi, trauma, dimensi vertical turun, menjilat sudut bibir

      Terapi : Nystatin telan (kl ada jamur) atau vaselin / aloclair (kl trauma / def nutrisi)

  • Tes pemeriksaan candidiasis :

    Mikologi : swab & smear

    Pewarnan : PAS (Periodic Acid Shift) & KOH

    Interpret : (+) hifa/spora

    Kultur : Saboraud / Chron agar

  • Terapi candidiasis

    • First line : Nystatin / Klotrimazole

      Nystatin 100.000 UI/ml 4-6 ml/ hari (7-14 hari) 4x sehari

      • px dm & hepar : kulum buang, lainnya kulum telan (karena ada sukrosa)
      • klo px pake gt: dipake dibalik gt juga

      Klotrimazole 10 mg 5x/hari (7-14 hari) dihisap

    • Second line : Fluconazole / Itraconazole

    • Third line : Amfoterisin B / Voriconazole (biasanya pada organ internal)

    Mekanisme antifungal : menghambat sintesis ergosterol dlm membrane shg membran sel jamur tidak stabil

Treponema Pallidum

  • Sifilis / Raja singa

    Etio : Treponema pallidum

    Tes : VDRL & TPHA

    • Stage :
      • Primer : Makula kemerahan (chancre)

        • Ulser tepi meninggi, ga sakit krn merusak ujung saraf perifer (ulkus durum), ulkus durum (durum=keras) bisa di genital juga selain di mulut

        • muncul 2-4 minggu setelah terinfeksi

      • Sekunder :

        mulai agak nyeri2, bisa hilang sendiri

        • Papula hiperpigmentasi bersisik (cutaneous hyperpigmentation)

        • Papula sudut mulut & groove (split papule)

          muncul 6-8 minggu, papula tapi ngesplit di sudut mulut

        • Plak putih batas jelas (mucous patch)

          plak putih di mukosa non keratin

        • Nodul tidak bertangkai dorsum lidah, permukaan kasar (condyloma lata) --- masuk fase laten (semua gejala klinis hilang sblm pengobatan)

          benjol di lidah, dikelilingi putih2

        di EO ada cutaneous hyperpigmentation: papula bersisik multiple di telapak tangan dan kaki

        image.png

      • Tersier :

        • Perforasi hidung & mulut (gumma)

        menjangkiti organ vital

Mycobacterium tuberculosis

  • TB ulser

    Etio : mycobacterium tuberculosis

    Gejala : BB turun drastic, batuk kering, keringat malam, ulser indurasi & soliter, ulkus sakit (IO) granuloma, scrofula / benjolan di submandibular yang akan mjd fistula

    Tes : mantoux / tuberculin (tes alergi) & ziel neelsen (pakai dahak & pewarnaan bakteri tahan asam)

    • Terapi antibiotic yg biasa dipakai px TB :

      Rifampisin 5 mg/KgBB (urin merah)

      Isoniazid 10 mg/KgBB

      Pyrazinamid 15 mg/KgBB

      Ethambutol 20 mg/KgBB

      Streptomycin 25 mg/KgBB

Neisseria gonorrhoeae

  • Neisseria gonorrhoeae / kencing nanah

    Etio :

    Predisposisi : riwayat berganti pasangan

    IO : purulent nekrosis (keluar pus dari margin & interdental)

    EO : purulent discharge (kencing nanah pd orificium uretra externa)

    Tes : modified Thayer martin & NAAT

NON INFEKSIUS

  • Reccurrent aphtous stomatitis

    • arti RAS

      • recurrent: berulang
      • apthous: tepi regular, kemerahan
      • stomatitis: mukosa non keratin
    • bedanya sama recurrent intraoral herpes

      RIH ada prodromal dulu, diawali vesikel

      klo RAS awalnya papule

    Predisposisi : def nutrisi, trauma, hormonal, stress

    Umumnya 1 th 3-4x

    • kl baru pertama kali aphtous like ulcer

    klinis : tepi regular; berpindah2

    • jenis : minor (mikulicz aphtae): <1 cm , mayor (suton disease, periadenitis mucosa necrotica rekuren) ≥1 cm , herpetiform : multiple (stomatitis herpetiformis), jmlh 10 ke atas

    • terapi :

      multiple : obat kumur (CHX / Benzydamine HCL)

      soliter : gel (triamcinolone (klo non infeksius boleh), hyaluronic acid)

  • Traumatic ulcer / Ulkus eosinofilik

    Trauma (tidak berpindah tempat), ireguler

    Terapi = SAR

  • Stomatitis nikotina / smokers palate/ leukokeratocyst nikotina palate

    klinis : macula merah (inflamasi muara duktus saliva minor)di palatum

    predisposisi : merokok

  • Stomatitis venenata (mukosa intraoral)

    Cheilitis venenata (bibir)

    Stomatitis medikamentosa (obat ditelan tbtb muncul ulser)

    Predisposisi : kontak alergi

    Terapi : steroid topical u/ suppress imun (triamcinolone)

  • Eritema multiforme

    Rx hipersensitivitas tipe 1 (<24 jam), IV (muncul gejala >24 jam setelah paparan)

    Klinis : krusta hemoragik, ulserasi, bulls eye/lesi target (EO)

    Tatalaksana: rujuk sp.pm, nnti dikasi racikan topikal steroid, antibiotik (cegah infeksi sekunder krn ada luka terbuka), antihistamin, antiinflamasi

    Terapi GP: kie, topical steroid (kecuali haem krn harus dikasih antivirus lagi)

    Jenis :

    • Minor : krusta hemoragik melibatkan 1 mukokutan (perbatasan mukosa dan kulit misal perianal, perioral)
    • Mayor : melibatkan >1 mukokutan
    • HAEM (Herpes associated EM) : dipicu antigen antivirus herpes → obat kumur, rujuk sppm, kie

    bulls eye

    bulls eye

    Bisa berkembang mjd SJS atau TEN

    • SJS (<10 nekrolisis) & (>30% nekrolisis)→ udah ada epidemolisis, bulla → sp.pm, spkk
      • SJS syndrome: epidemolisis<10%
      • Overlap SJS TEN: epidemolisis<30%
      • TEN (Toxic Epidermal Necrolysis): >30%
  • Oral lichen planus

    autoimun

    Plak putih jala/reticular/wickham striae, bilateral, bila EO ada papula datar ungu & bersisik

    Predisposisi : stress berpengaruh pada kortisol

    Predisposisi hilangkan, px rujuk ke obat terkait yg kasi obat apa bisa ganti obat lain

    • bila ada amalgam & obat bisa memicu rx lichenoid

    • Jenis :

      • Retikuler : jala, ga nyeri
      • Erosive: ada ulser dan erosi, nyeri
      • Bula
      • Plaque
      • Atrofi
    • Oral Lichenoid Reaction

      Reaksi hipersensitivitas yg tampilan klinis menyerupai lichenoid, predisposisi: amalgam, obat2an (Lichenoid Drug Reaction)

  • Atrophic glossitis

    Papilla banyak di lidah : filiformis – byk vaskularisasi & gapunya taste bud (gemma gustatoria)

    Papilla lateral posterior lidah : foliate

    Papilla dorsal lidah (huruf v) : sirkumvalata

    Terapi : rujuk Sp PD

  • Smokers melanosis

    Lesi patch, perokok, klo kecil lesi nya macula, letak semua mukosa

    Terapi : hentikan rokok lalu depigmentasi gingiva

  • Amalgam tattoo/ focal argyrosis

    Etio : amalgam (biasanya bahan SA yg mengandung silver alloy saat apikoektomi)

    Terapi : ganti amalgam lanjut depigmentasi gingiva

    Hasil RO : ada partikel radiopak sekitar gigi

    • beda smoker melanosis, olp

      buat timeline presisposisi, klo olp ada striated

  • Systemic lupus erythematous

    Ciri klinis : butterfly/malar rash

    Rx hipersensitivitas 3

    Jenis hipersensitivitas :

    1 (Ig E cepat, <24 jam)

    2 (Ig G & Ig M)

    3 (imun kompleks)

    4 (sel T, lambat, 24-72 jam)

  • Leukoplakia

    Lesi praganas (sudah ada perubahan hiperkeratosis bisa ada dysplasia)

    Rujuk Sp PM

    Lesi plak, gabisa dikerok (makin tebal, stratum corneum menebal→ hiperkeratosis)

    Predisposisi : merokok, minum OH, karsinogenik, OH buruk

    • Jenis :
      • homogenous (leukoplakia, eritroplakia)

      • non homogenous (eritroleukoplakia) → yg merah makin tipis→ sakit

      • proliferative (verrucous)

  • Eritroplakia

    plak warna merah

    HPA : hiperkeratin & hiperplasi sel

    Tingkat malignan : eritroplakia>> leukoplakia

  • OSCC

    HPA : dysplasia, hiperkromatin, pleomorfik

    squamous=epitel pipih

    harus dikasih diagnosis suspect dulu (krn harus cek HPA dulu)

    Predisposisi : ngunyah sirih (arecolin bisa menyebabkan perubahan DNA sel mukosa), trauma kronis, merokok, alcohol

    • Jenis keganasan :

      Karsinoma (sel epitel),

      Sarkoma (sel jar ikat, ex : otot, kolagen, tulang)

    Pembelahan sel : mitosis (tubuh-1 sel  membelah jd 2 jd 46 kromososm) & meiosis (kelamin-1 sel membelah jd 1 jd 23 kromosom)

    • Tipe : eksofitik (nonjol) & endofitik (cekung)

    Sifat : metastase

    • ciri keganasan
      • pleomorphic: banyak: pleo, morphic:bentuk
      • dysplasia: dys:abnormal, plasia= pertumbuhan | perubahan bentuk ke sel lain tapi irreversible
      • hyperchromatic: hyper= banyak, chromatic= kromosom kebanyakan kromosom krn gabisa membelah
    • 7 karakteristik lesi dengan keganasan
      • bleeding
      • durasi : tidak hilang2, makin membesar, >2 minggu
      • eritroplasia
      • fiksasi: tonjolan tidak bisa digerakkan (gapunya kapsul, sifatnya infiltratif)
      • growth rate cepat
      • indurasi (tepi lesi) menebal, keras
      • ulserasi

  • Oral submucous fibrosis

    Predisposisi : ngunyah sirih (arecolin)

    Lesi plak putih, fibrotic band, mukosa bukal, menyebabkan trismus

    HPA : bawah epitel ada proliferasi fibroblast & hyalinisasi

  • Actinic cheilitis

    Deskuamasi, kemerahan, perih, vermilion border bibir hilang, krusta

    Predisposisi : sinar uv (kernet, kuli bangunan)

    Terapi : KIE (topi, tabir surya), topical steroid

  • Cheilitis exfoliative

    Predisposisi : stress, kebiasan menjilat & mengelupas bibir, produk bibir, dehidrasi, bahan sifat allergen

    Deskuamasi, krusta, eksfoliasi

    Terapi : topical steroid &Vaseline

  • Cheilitis granulomatosis

    Bengkak pada salah satu bibir

    HPA : granuloma tipe tuberkuloid non caseating

    Perbedaan dg melkersson Rosenthal syndrome : melkersson ada fissure tongue & facial paralysis

    Angioedema : kedua bibir bengkak

  • Oral pemphigus vulgaris

    Autoimun

    Lesi bulla kendur (tear drops sign) karena atap lesi tipis  (kerusakan desmoglein 1 & 3 stratum spinosum)

    Tes nikolsky sign (+) & ANA test (+)

    Pemeriksaan histopatologi

    Pemeriksaan Direct immunofluoresence ( dg meneteskan suatu bahan nanti protein yg kita ingin cek menyala)

  • Mucous membrane pemphigoid / pemphigoid bullosa

    Autoimun

    Lesi bulla intak/tegang karena atap lesi tebal (kerusakan hemidesmosome dengan protein BP180 (bullous pemphigoid 180) dan laminin 5), lesi mata (ocular cicatrical pemphigoid / symblepharon)

    Nikolsky sign (+) & ANA test (+)

    Rujuk Sp PM

    Lakukan histopatologi

    Pemeriksaan Direct immunofluoresence ( dg meneteskan suatu bahan nanti protein yg kita ingin cek menyala)

  • Frictional keratosis

    Gesekan-hiperkeratin (menebal & jauh dari darah jd wrn putih), tidak bisa dikerok

    Predisposisi : sisa akar, trauma protesa

    Terapi : vitamin A yg diberikan Sp PM(retinol-sifat keratolitik u/ menghilangkan hiperkeratin) atau eksisi

  • Mucocele

    Lesi berwarna benjolan biru, transparan, sama dg jar sekitar karena menggigit bibir

    Kerusakan duktus saliva minor

    Tipe : ekstravasasi (bocornya/keluar saliva dari duktus dan tertahan dibawah mukosa) & retensi (terhambatnya kel saliva dlm duktus shg gabisa keluar,duktus tertutup karna trauma)

    Tes : pulsasi (-) diaskopi (-)

    Terapi : surgical eksisi

  • Ranula

    Jenis :

    Ranula : benjolan didasar mulut satu sisi(unilateral kanan atau kiri) (dasar lesi diatas mylohyoid—terapi marsupialisasi: buat kantong & diberi kasa di dlm kantong shg biar lesi kecil dlu baru diambil biar dasar mulutnya ga cekung & infeksi)

    Plunging ranula : benjolan di dasar mulut & sampe EO,dagu bengkak (dasar lesi dibawah mylohyoid – terapi eksisi / sialadenektomi)

    Kista dermoid : benjolan dasar mulut ditengah (di midline)

  • Hemangioma

    Tes : diaskopi (diatas lesi di taro object glass lalu ditekan,kalau pucet  (+)) pulsasi nadi (+)

    Berwarna biru keunguan karena ada pembentukan pembuluh darah yg tdk normal

    Predisposisi : trauma, kongenital

    Terapi : injeksi lar sklerosing agent/sklerotherapy  (biar pemb darah mengerut)

  • Traumatic fibroma

    Nodul bertangkai, sewarna mukosa, di mukosa non keratin

    Berisi jar kolagen (fibrous)

    Predisposisi : trauma

    Terapi : hilangkan trauma lalu eksisi

    Perbedaan dg epulis : kl epulis itu di gingiva

  • Linear gingiva erythema

    Pita kemerahan memanjang di sepanjang gingiva

    BOP (-)

    Predisposisi : berganti pasangan

NON INFEKSIUS HIPERPIGMENTASI

Penyebab pigmentasi :

  • Eksogen (luar tubuh)

    Amalgam tattoo

    Heavy metal poisoning :

    Lead/timbal/Pb (kerja percetakan, polisi lalu lintas, bengkel) – ciri klinis : pita abu kehitaman memanjang di gingiva/burthonian line

    Cobalt (kerja di pabrik cat)

    Mercuri (sering makan ikan laut & kerang, pemurnian emas)

    Zinc/seng (pabrik baterai)

    Bismuth (terapi GI (lambung) dg peptobismol)

  • Endogen (dalam tubuh yatu sel melanosit di dalam stratum basalis)

    Tiba2 muncul

    Macula melanotic : lesi macula datar soliter, kehitaman/kecoklatan batas jelas

    Nevus pigmentosus : tahi lalat (lesi menonjol)

    Ephelis/melasma : lesi makula multiple, predisposisi pertambahan usia

    Freckles : macula karena paparan sinar uv

    Melanoma malignan : menonjol, ireguler, hitam dikelilingi tepi kemerahan, sakit, abnormal sel melanosit

    1. Depigmentasi : café au lait / vitiligo
    2. Hemoglobin : hemangioma, Kaposi sarcoma

SINDROM

  • Frey Syndrome

    Pelipis keringatan, post operasi

  • Sjorgen Syndrome

    Mata (keratokonjungtivitis sica/dry eye syndrome)  & mulut kering (xerostomia), ANA test (+)

    ANA test : u/ melihat adanya autoimun

    image.png

  • Burning mouth syndrome/ Glossodinia

    • perempuan, post menopause, terasa burning sensation (padahal mulutnya normal2 aja)
  • Steven Johnson Syndrome / SSJ

    SSJ <10%

    TEN >30%

    Overlap SJS 10%-30%

    Perbedaan dg EM : EM (krusta hemoragik, lesi target) SJS (epidermal lisis)

    Predisposisi : minum obat (alergi)

  • Behcet Syndrome

    Triad : ulser pada mata (uveitis, hypofion), mulut, genital

    Tes pathergy / provokasi : mukosa ditusuk jd ulser (+)

  • Kelly Syndrome / sindrom kombinasi

    Pd px GTL RA & GTSL RB

    Resoprsi anterior RA, ridge anterior RA flabby, pembesaran tuberositas maxilla, esktrusi anterior RB

  • Melkersson Rosenthal Syndrome

    Luka salah satu bibir, fissure tongue, facial paralysis

    HPA : granuloma tuberkuoid non caseating

    (cobble stone appearance di mukosa)

  • Crouzon Syndrome/ Cleidocranialdysostosis eksosthalmus

    Penyatuan sutura kranial premature, volume intracranial kecil/berkurang, otak tidak berkembang dg baik/abnormal, gangguan kognitif

    Klinis : mata menonjol keluar

    image.png

  • Down Syndrome

    Trisomi kromosom 21

    Jarak antar sudut mata dalam lebar, RB kecil / mikgronathia, gigi kecil / microdontia, lidah besar/macroglossia

    flatten face

  • Akromegali

    tangan, kaki besar

    Badan normal,  kognitif normal

  • Gigantisme

    Semua aggota tubuh besar, kognitif normal

  • Dwarfism

    Usia tua tapi proporsi badan tangan kepala tidak seimbang, sex sekunder ada

  • Kretinisme

    Usia tua namun proporsi badan seimbang (seperti anak kecil), tidiak adia ciri sex sekunder

  • Addison disease

    Lesi hiperpigmentasi mukosa, muncul tiba2, ACTH rendah (kortisol rendah/adenocorticotropic hormone)

  • Cushing Syndrome

    ACTH tinggi, moon face, buffalo hump (timbunan lemak di blkg leher)

  • Beckwith Wiedermann Syndrome

    Macroglossia

  • Pierre-Robin Syndrome

    RB kecil,/micrognatia retroglossotosis (lidah terdorong ke dalam)

  • Chediak Higashi Syndrom

    Kerusakan gen LYST (lisosom di neutrophil besar)

    Partial albinism, kegoyangan gigi / periodrontitis agresif, bleeding disorder / gangguan pembentukan darah, infeksi bakteri rekuren

  • Ehler Danlos Syndrome

    Kerusakann gen C1r & C1s shg gagal membentukan serin protease yg menyebabkan hiperekstenbilitas kulit & sendi / lentur, kegoyangan gigi / periodontitis

  • Leukocyte Adhesion Deficiency

    Leukosit gabisa nempel ke pembuluh darah

    Kerusakan CD 18 (integrin)

    Inflamasi & kerusakan tulang luas, pembesaran gingiva

  • Papillon Levefre Syndrome

    Gen CTSC rusak shg tidak terproduksi protein catepsin c shg pertumbuhan keratin di telapak tangan & kaki tidak terkontrol

    Palmo & plantar hyperkeratosis

    Periodontitis

  • Grinspan Syndrome

    Ada hipertensi, diabetes, OLP

  • Metabollic Syndrome

    Dyslipidemia (kolesterol tinggi), hipertensi, LDl rendah, HDL rendah, obesitas sentral (buncit), hiperglikemia

Variasi Normal

  • Fordyces granule / fordyces spot

    Bilateral, kel sebasea prominen, makulopapular putih kekuningan, asimptomatik, mukosa bukal atau bibir

  • Linea alba

    Plak putih memanjang di mukosa bukal setinggi oklusal gigi

    Perbedaan dg check bitting : check bitting (kebiasaan menggigit)

  • Morsicatio buccarum / check bitting

    Plak putih menyebar, trauma (menggigit pipi), erosi & kemerahan (kronis)

    klo ga sengaja gigit: frictional keratosis

  • Geographic tongue / eritema migrans / benign migratory glossitis

    Daerah kemerahan (erosi-area depapilasi)→ bisa perih, dikelilingi tepi putih (dinding leukoplakik), ireguler, menyerupai pulau-pulau, dorsal lidah, berpindah2 tempat

    Predisposisi : stress, hormonal, herediter, def nutrisi

    KIE : sikat lidah

    • klo di mukosa non keratin : stomatitis areata migrans

  • Fissure tongue / scrotal tongue

    Celah/fissure/ dorsal lidah, multiple, ukuran 1-2 cm, terdapat beberapa are eritema yg menyebar disekitar lesi

    KIE : sikat lidah

    Terapi : CHX, aloclair, Benydamine

  • Crenated tongue / scallop tongue

    Cekungan/lekukan/indentasi pada sekeliling lidah, asimptom, makroglosia, ukuran lengkung sempit/kontriksi

    Terapi : Sp Ort

  • Bifid tongue

    Celah yg memanjang dari anterior hingga 1/3 tengah lidah pd midline, gangguan fonetik

    kie: jgn dibiasakan gesek ujung lidah→ rujuk spbm untuk rekonstruksi

  • Leukodema

    Parafungsional habit, herediter, ditarik hilang (sel keratin vakuolanya membesar, klo ditarik ukuran selnya seperti mengecil)

  • White sponge nevus

    Plak putih menyebar, unilateral/bilateral, gabisa dikerok, ditarik ga hilang, herediter, mukosa bukal

    herediter

  • Torus palatinus

    Nodul palatum, keras, asimptom/symptom, warna dengan jaringan sekitar, batas jelas

    *klo eksostosis: di puncak ridge area pasca pencabutan

    Terapi : eksisi/torektomi atau relief GT

    Perbedaan dg eksostosis : kl eksostosis muncul post exo

  • Varicosities

    Garis memanjang ventral lidah berwarna keunguan (pemb vena dekat dg permukaan), bilateral

  • Papilla circumvalata prominen

    Terletak di posterior lidah berbentuk v

  • Papilla foliate prominen

    Terletak di lateral lidah

    • kl fungiformis menyebar di dorsum lidah

  • Duktus stenson prominen

    di dekat M2 RA

    image.png

PEMERIKSAAN LAB

  • Patologi analomi :

    1. Eksisi : masa diambil semua (u/ tidak ada kecurigaan keganasan)

    2. Insisi : masa yg diambil sebagian (ada kecurigaan keganasan) → klo sel kanker→ gada kapsul→ diambil semua→ PD banyak terbuka→ jadi gampang metastasis

    3. Frozen section biopsy

      u/ pemeriksaan batas lesi saat pembedahan (intraop)

      jar hasil eksisi langsung dibekukan lalu dipotong lalu diperiksa menggunakan lar nitrogen cair

      contoh : ameloblastoma (locally malignan), lesi ganas lain

    4. Punch biopsy

      Lesi kecil & jinak di EO, lesi <1cm

    5. Fine needle aspiration biopsy

      Pakai jarum u/ mengambil lesi jaringan yg dalam/profunda , tidak menimbulkan scar, less invasive

      Contoh : tumor saliva, pleomorfik adenoma

      kl yg diambil cairan : pungsi aspiration

    • Exfoliative Citology
      1. Swab/ Pulas

        Ambil lesi pake cotton budi/citology brush u/ permukaan lunak

      2. Scrab

        Pakai blade / wooden stick u/ lesi yg gabisa dikerok/keras

        Ex : hiperkeratosis mukosa, leukoplakia

      3. Smear

        Lesi langsung diiletakkan di object glass

        u/ lesi yg mudiah diijangkau, permukaan lunak atau mengeluarkan cairan lalu di lakukan pewarnaan tes papanicolau (sel permukaan wrna oren, basal wrn biru—normalnya hasilnya wrn oren semua, kl ada biru berate kecurigaan keganasan)

        • normal : inti sel : sitoplasma = 1: 8

  • Patologi klinik :

    1. Darah rutin : hematocrit, hemoglobin, eritrosit, leukosit, trombosit

    2. Darah lengkap : (rutin+) hitung jenis leukosit/diff count, index eritrosit (mcv,mch,mchc), laju endap darah, rdw (red distribution width), pdw (platelet distribution width)

    3. Hepatitis : HBS Ag & Anti HBS Ag

    4. HIV : Anti HIV & cd4

    5. Fungsi hepar : SGPT & SGOT

    6. Fungsi ginjal : Ureum (Ur) & Creatinin (Cr)

    7. Gangguan pembekuan darah :

      • CT & BT
      • PT & aPTT
      • PT (Prtrombin time : u/ eksternal factor)
      • aPTT (Activated partial tromboplastine time u/ inernal factor)
    8. hba1c 3 bulan sekali gula darah

      GDS, GD puasa, GD post prandial

KELAINAN SISTEMIK

  • Hipertensi

    Bila hormone estrogen tinggi (saat hamil & haid) tunda krn resiko perdarahan, kecuali emergency

    Kl hipertensi terkontrol boleh dilakukan tindakan invasive kecuali bila konsumsi pengencer darah (heparin, warfarin, clopidogrel, aspiririn) hrs konsul ke dr yg memberikan obat u/ berhenti konsumsi sementara

    • Antihypertensive drugs

      • Beta blocker

        -olol

        • propanolol
        • labetalol
        • bisoprolol
        • atenolol
      • ACE inhibitor

        -ril

        • kaptopril
      • Calcium channel blockers

        -dipin

        • amlodipine
        • difedipine

    • Dental Consideration Hypertension

      • Pastikan tekanan darah normal baru bisa dilakukan perawatan perawatan invasif

      • Pastikan pasien rutin minum obat

      • Anestesi yang dipakai

        1. Mepivacain 3% murni
        2. Lidocain 2% murni

        maksimal epinefrin 1:100.000

      • Konsul ke dokter Sp. untuk menghentikan obat antikoagulan bbrp waktusebelum tindakan

        • warfarin/aspirin/ asam asetil salisilat : min 2-5 hari sblm tindakan
          • Harus sesuai rentang INR
          • International Normalize Ratio→ cek pembekuan darah apakah sudah normal
          • Bedah minor: INR 2-3
          • Bedah mayor INR: 1,6-1,9
        • Heparin : min 4 jam sblm tindakan
        • Clopidogrel : min 5 hari sblm tindakan

      image.png

    Efek obat hipertensi : xerostomia

    • Kapan gaboleh dirawat?

      *Patients with systolic pressure >180 mmHg and/or diastolic pressure >100 mmHg should be referred to their physician as soon as possible or sent for urgent medical evaluation, if symptomatic. Comorbidities may change these broad recommendations.

      image.png

  • Diabetes mellitus

    Etio : kerusakan sel beta pancreas

    • dlm sel beta pancreas ada : sel alpha (glucagon), beta (insulin), pp (polipeptoda pancreas)

    Obat : insulin, metformin, glybenclamine, acarbose

    • *Anamnesis pasien DM

      A dentist may want to ask a patient with diabetes questions such as:

      • How old were you when you were diagnosed with diabetes and what type of diabetes do you have?
      • What medications do you take?
      • How do you monitor your blood sugar levels?
      • How often do you see your doctor about your diabetes? When was your last visit to the doctor?
      • What was your most recent HbA1c (A1C) result?
      • Do you ever have episodes of very low (hypoglycemia) or very high blood sugar (hyperglycemia)?
      • Do you ever find yourself disoriented, agitated, and anxious for no apparent reason?
      • Do you have any mouth sores or discomfort?
      • Does your mouth feel dry?
      • Do you have any other medical conditions related to your diabetes, such as heart disease, high blood pressure, history of stroke, eye problems, limb numbness, kidney problems, delays in wound healing, history of gum disease? Please describe.
    • Ciri

      polifagi (sering lapar), poliuri (sering pipis), polidipsi (sering haus)

    • Dental Consideration: Diabetes Mellitus

      Boleh dilakukan tindakan bila terkontrol

      • diliat dari gula darah sewaktu (normal 120-200) & gula darah puasa (normal <126) & BHA1C (normal 6,5% atau 7%) yg dilakukan tiap 3 bulan sekali

      • Sebaiknya dilakukan pagi 1-1,5 jam stlh sarapan

        In general, morning appointments are advisable for patients with diabetes since endogenous cortisol levels are typically higher at this time; because cortisol increases blood sugar levels, the risk of hypoglycemia is less.

        For patients using short- and/or long-acting insulin therapy, appointments should be scheduled so they do not coincide with peak insulin activity, which increases the risk of hypoglycemia.43 It is important to confirm that the patient has eaten normally prior to the appointment and has taken all scheduled medications

      • Antibiotik profilaksis pada pasien DM tidak terkontrol

        pada hiperglikemia ada disfungsi neutrofil→ kemungkinan infeksi tinggi

      • Hindari vasokonstriktor (dpt menaikkan gula darah)

        image.png

    Jenis :

    Tipe 1 : herediter, insulin rendah

    Tipe 2 : insulin rendah & gaya hidup

    Tipe 3 : hamil

  • Anemia

    • Hb dibawah normal

    • MCV (Volume sel darah merah)→ ukuran sel darah merah

      • rendah: mikrositik
      • besar: makrositik
      • normal: normositik
    • Vitamin

      Vit A : retinol

      Vit B1 : thiamin

      Vit B2 : riboflavin

      Vit B6 : pyroxidin

      Vit B9 : folat

      Vit B12 : sianokobalamin

      Vit C : as askorbat

      Vit D2 : ergocalciferol

      Vit D3 : chlorecalciferol

      Vit E : tocopherol

      Vit K : menadione

    • Jenis anemia

      • Mikrositik

        cek Besi Serum

        • Besi Serum Normal
          • rantai alpha globulin/ beta globulin rusak: thalasemia
          • rantai alpha globulin dan beta globulin normal: sideroblastik
        • Besi Serum Rendah
          • ada peny kronis: disebabkan peny kronis
          • tidak ada penyakit kronik: Anemia Defisiensi Besi
      • Normositik

        liat retikulosit (bakal sel darah merah)

        • retikulosit tinggi
          • ada tanda perdarahan akut: perdarahan akut
          • tidak ada tanda perdarahan akut: anemia hemolitik
        • retikulosit normal / rendah
          • jumlah leukosit tinggi: leukemia
          • leukosit normal: anemia aplastik
      • Makrositik

        liat serum folat

        • serum folat rendah: defisiensi folar
        • serum folat normal: defisiensi B12

      image.png

    • Dental consideration: Anemia

      • pada anemia sickle cell: rentan fraktur tulang
      • bila merawat hrs posisi ergonomis u/ menghindari orthostatic hypotension

      image.png

  • Jantung

    • Klasifikasi

      • Iskemik/coroner

        arteri korona tersumbat mengakibatkan infark/mati

      • Valvular heart disease/ katup jantung

        Mitralregutasi dll

      • Congenital heart disease

        Atrial septal defect dll

    • Gejala : dada kiri menjalar ke tubuh bagian kiri, mual, keringatan, sakit hilang timbul

      • sediakan obat pelebar PD yg ditaruh di bawah lidah
    • Penyebab tersumbat : arterosklerosis (tumpukan lemak), tingkat kapur (arteriosclerosis), pembentukan thrombin

    • Perawatan : ring jantung / PTI / PTCA & boleh dilakukan tindakan 6 bln post pemasangan ring jantung

      • Px pemakai ring, biasanya diminumin obat antikoagulan shg tatalaksananya spt orang hipertensi pake antikoagulan→ menghindari txkeluar darah
    • Px pemakai pace maker tidak bole menggunakan alat yg mengeluarkan gel elektromagnetik

    • Dental consideration: Penyakit jantung

      • Penyakit jantung lain : katup jantung, kongenital, demam rematik, dan endocarditis hrs diberi oral profilaksis antibiotic 30-60 jam sblm tindakan (amoxicillin 2 gram u/ dewasa & anak 50 mg/Kg)
      • Kl ada px pake warfarin cek INR (normal 2-3 u/ bedah minor, 1,6-1,9 u/ bedah mayor)
    • Hemofili A (faktor VIII), B (faktor IX), C (faktor XI)

  • Gagal ginjal

    boleh 1 hari setelah cuci darah

    karena biasanya dikasih warfarin saat cuci darah

  • mau diradioterapi

    sebelum diradioterapi

  • hamil

    jangan c,d,x

    pilih a,b

    antibiotik: amoxicillin

    analgetik: paracetamol

    image.png

  • Mekanisme kerja antivirus

    • Antivirus yang menghambat replikasi DNA dengan menghambat DNA polimerase ada dua jenis kalo yg analog purin contohnya acyclovir, valacyclovir, gancyclovir, cidovofir, sama adevofir
    • pyrimidine analog ada trifuridine, telbivudine, sama idoxuridine
    • menghambat sintesis RNA contohnya ribavirin
    • menghambat penetrasi sama proses uncoating virus ada rimantadine, amantadine, sama docosanol
    • menghambat reverse transcriptase zidovudine sama stavudine
    • menghambat protease amprenavic, atazanavir, sama derunavir
    • imunomodulator palivizumab, imiquimod, sama interferon

Bayii lansia ibu hamil masuk 3 kategori ic / rentan candidiasis

Bayi sering jgn kasi nystatin klo gada keluhan ( masih mau makan), bersihin pake kasa hangat

Candida dibedakan dari klinis!

Candidiasis atrofik: merah

Hiperpkastiik: perokok, gabisa dikerok

Epulis: di gingiva

Fibroma: selain gingiva

Fibrosarcoma, klo keganasan biasanya diarahin ada keluhan 1 th, irregular, merokok

Coated tongue cuma di lidah, apalagi ada eritema, ciri Candida banget

Scrap tdk bisa untuk diagnosa hanyanpmx penujang untuk tau ganas atau tdk

Sialo: benjolan, ro.

Itis: sakit

Urtikaria: cepat: 1

Em: tipe 3/4 ( komplek antibiotik 3 kata dok Maa)

4: tempel antibiotik?

OOral thrust, pseudomembran bisa dikerok, gabisa diangkat

Klo chemical burn pseudo membran bisa disngkst

Klo angular cheilitis: pasti 2 sisi: pasti jamur dkk

Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now